Berau (Antaranews Kaltim) - Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau, Kalimantan Timur menggelar pelayanan KB gratis kepada masyarakat di Kecamatan Sambaliung.
"Pelayanan KB gratis berupa pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) berupa Implan dan IUD ," kata Kepala DPPKBP3A Kabupaten Berau, Rohaini,Selasa.
Ia mengatakan dengan berbagai kegiatan diupayakan ada pelayanan KB gratis kepada calon akseptor seperti peresmian gedung Balai Penyuluh KB di Kecamatan Sambaliung. Kegiatan pelayanan tersebut bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Berau.
Lanjut Rohaini dengan melakukan pelayanan KB gratis masyarakat dapat terbantu dan kepesertaan ber KB akan meningkat, sehingga target yang telah ditetapkan akan tercapai.
Diharapkan berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran atau Total Fertelity Rate /TFR) sesuai target hingga turun menjadi 2,3.
Menurutnya kepesertaan ber KB untuk kaum perempuan di Kabupaten Berau terus ditingkatkan dan tidak kalah pentingnya juga kepesertaan ber KB pria juga harus meningkat, meskipun pada kenyataannya minat kaum pria untuk ber KB melalui Metode Oprasi Pira /MOP (Vasektomi) masih rendah.
Rohaini mengemukakan semenjak dirinya menjabat Kepala DPPKBP3A Berau tahun 2017 hingga awal 2019 hanya ada satu akseptor yang bersedia melakukan MOP. Hal itu bukan berarti kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Alasan yang sering ia dengar adanya imege atau persepsi yang salah di masyarakat bahwa jika melakukan MOP kejantanan pria tidak akan berfungsi. Selain itu juga tingginya ke khawatiran para istri, suaminya akan berselingkuh.
"Hal-hal seperti itulah yang harus diluruskan dan diberikan pemahaman kepada masyarakat untuk itu para PLKB harus bekerja lebih keras lagi,"katanya.
Ia mencontohkan kegiatan seperti saat ini pelayanan KB gratis perlu lebih intensif dilakukan diberbagai kesempatan dan kegiatan untuk menurunkan angka TFR di Kabupaten Berau.
Rohaini menargetkan pelayanan KB gratis kali ini minimal ada 50 akseptor yang terlayani, namun ia optimis akan melebihi target.
Bahkan katanya jika ada pria yang bersedia untuk MOP akan diberi rawerd berupa televisi 30 inchi untuk tiga orang. Namun hingga akhir pelayanan tidak satu orangpun pria yang bersedia melakukan MOP.
"Meningkatkan kepesertaan ber KB di Kabupaten Berau perlu kerja keras dan dukungan semua pihak, baik DPPKBP3A, PLKB, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah kabupaten , BKKBN Kaltim dan BKKBN RI,"harap Rohaini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019
"Pelayanan KB gratis berupa pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang) berupa Implan dan IUD ," kata Kepala DPPKBP3A Kabupaten Berau, Rohaini,Selasa.
Ia mengatakan dengan berbagai kegiatan diupayakan ada pelayanan KB gratis kepada calon akseptor seperti peresmian gedung Balai Penyuluh KB di Kecamatan Sambaliung. Kegiatan pelayanan tersebut bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) cabang Berau.
Lanjut Rohaini dengan melakukan pelayanan KB gratis masyarakat dapat terbantu dan kepesertaan ber KB akan meningkat, sehingga target yang telah ditetapkan akan tercapai.
Diharapkan berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka kelahiran atau Total Fertelity Rate /TFR) sesuai target hingga turun menjadi 2,3.
Menurutnya kepesertaan ber KB untuk kaum perempuan di Kabupaten Berau terus ditingkatkan dan tidak kalah pentingnya juga kepesertaan ber KB pria juga harus meningkat, meskipun pada kenyataannya minat kaum pria untuk ber KB melalui Metode Oprasi Pira /MOP (Vasektomi) masih rendah.
Rohaini mengemukakan semenjak dirinya menjabat Kepala DPPKBP3A Berau tahun 2017 hingga awal 2019 hanya ada satu akseptor yang bersedia melakukan MOP. Hal itu bukan berarti kurangnya sosialisasi kepada masyarakat.
Alasan yang sering ia dengar adanya imege atau persepsi yang salah di masyarakat bahwa jika melakukan MOP kejantanan pria tidak akan berfungsi. Selain itu juga tingginya ke khawatiran para istri, suaminya akan berselingkuh.
"Hal-hal seperti itulah yang harus diluruskan dan diberikan pemahaman kepada masyarakat untuk itu para PLKB harus bekerja lebih keras lagi,"katanya.
Ia mencontohkan kegiatan seperti saat ini pelayanan KB gratis perlu lebih intensif dilakukan diberbagai kesempatan dan kegiatan untuk menurunkan angka TFR di Kabupaten Berau.
Rohaini menargetkan pelayanan KB gratis kali ini minimal ada 50 akseptor yang terlayani, namun ia optimis akan melebihi target.
Bahkan katanya jika ada pria yang bersedia untuk MOP akan diberi rawerd berupa televisi 30 inchi untuk tiga orang. Namun hingga akhir pelayanan tidak satu orangpun pria yang bersedia melakukan MOP.
"Meningkatkan kepesertaan ber KB di Kabupaten Berau perlu kerja keras dan dukungan semua pihak, baik DPPKBP3A, PLKB, tokoh masyarakat, tokoh agama, pemerintah kabupaten , BKKBN Kaltim dan BKKBN RI,"harap Rohaini.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2019