Penajam (Antaranews Kaltim) - Masyarakat Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berharap pemerintah kabupaten memberi perhatian pelaksanaan program pembangunan di wilayahnya yang saat ini dinilai belum merata.
Sejumlah masyarakat Kecamatan Sepaku saat ditemui di Penajam, Minggu, menilai pembangunan di wilayah Penajam Paser Utara belum merata karena hanya terfokus di wilayah ibukota kabupaten, sementara di kawasan Sepaku terabaikan.
"Kami melihat, terjadi kesenjangan pembangunan karena hanya terfokus di kawasan perkotaan yakni di Kecamatan Penajam sementara pembangunan di wilayah lain seperti Kecamatan Sepaku, seolah terabaikan," ungkap Nuril Anwar, tokoh masyarakat Kecamatan Sepaku ketika ditemui.
Sampai saat ini menurut dia, masyarakat Kecamatan Sepaku masih terkendala akses jalan, air dan listrik serta sarana prasarana pendidikan dan kesehatan.
Infrastruktur jalan di Kecamatan Sepaku tertinggal jauh, bahkan lanjut Nuril Anwar, sampai saat ini masih banyak jalan di wilayah Sepaku kondisinya tidak layak.
"Masih banyak jalan di wilayah Sepaku tidak bisa dilewati karena kondisinya tidak layak, termasuk jalan lingkungan dan jalan usaha tani di desa dan kelurahan," jelas pria yang lebih dikenal dengan nama panggilan Awang tersebut.
Nuril Anwar menyatakan, sejumlah pembangunan prioritas di wilayah Kecamatan Sepaku beberapa tahun terakhir menggunakan dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.
"Anggaran pembangunan dari pemerintah kabupaten tidak ada mengalir ke wilayah Kecamatan Sepaku, jadi kami sering teriak kalau selama ini Sepaku dianaktirikan," tegas Nuril Anwar.
Dengan minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sempat membuat para tokoh Kecamatan Sepaku ingin Sepaku menjadi daerah otonomi baru dan keinginan itu didukung warga Sepaku.
Keinginan memisahkan diri dari Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut selain tidak meratanya pembangunan, juga karena jauhnya akses pelayanan menjadi kendala bagi masyarakat Kecamatan Sepaku.
Selain pemerintah kabupaten tambah sejumlah masyarakat Kecamatan Sepaku, perusahaan yang beroperasi di wilayah Sepaku juga tidak pernah memperhatikan masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Sejumlah masyarakat Kecamatan Sepaku saat ditemui di Penajam, Minggu, menilai pembangunan di wilayah Penajam Paser Utara belum merata karena hanya terfokus di wilayah ibukota kabupaten, sementara di kawasan Sepaku terabaikan.
"Kami melihat, terjadi kesenjangan pembangunan karena hanya terfokus di kawasan perkotaan yakni di Kecamatan Penajam sementara pembangunan di wilayah lain seperti Kecamatan Sepaku, seolah terabaikan," ungkap Nuril Anwar, tokoh masyarakat Kecamatan Sepaku ketika ditemui.
Sampai saat ini menurut dia, masyarakat Kecamatan Sepaku masih terkendala akses jalan, air dan listrik serta sarana prasarana pendidikan dan kesehatan.
Infrastruktur jalan di Kecamatan Sepaku tertinggal jauh, bahkan lanjut Nuril Anwar, sampai saat ini masih banyak jalan di wilayah Sepaku kondisinya tidak layak.
"Masih banyak jalan di wilayah Sepaku tidak bisa dilewati karena kondisinya tidak layak, termasuk jalan lingkungan dan jalan usaha tani di desa dan kelurahan," jelas pria yang lebih dikenal dengan nama panggilan Awang tersebut.
Nuril Anwar menyatakan, sejumlah pembangunan prioritas di wilayah Kecamatan Sepaku beberapa tahun terakhir menggunakan dana desa yang bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara atau APBN.
"Anggaran pembangunan dari pemerintah kabupaten tidak ada mengalir ke wilayah Kecamatan Sepaku, jadi kami sering teriak kalau selama ini Sepaku dianaktirikan," tegas Nuril Anwar.
Dengan minimnya perhatian Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara sempat membuat para tokoh Kecamatan Sepaku ingin Sepaku menjadi daerah otonomi baru dan keinginan itu didukung warga Sepaku.
Keinginan memisahkan diri dari Kabupaten Penajam Paser Utara tersebut selain tidak meratanya pembangunan, juga karena jauhnya akses pelayanan menjadi kendala bagi masyarakat Kecamatan Sepaku.
Selain pemerintah kabupaten tambah sejumlah masyarakat Kecamatan Sepaku, perusahaan yang beroperasi di wilayah Sepaku juga tidak pernah memperhatikan masyarakat melalui tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR).(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018