Balikpapan (AntaranewsKaltim) -  Ratusan siswa Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Balikpapan, Jum'at, menjadi bagian dari Satu Juta Murid Serentak Belajar di Luar Kelas di 10 ribu Sekolah Ramah Anak di Indonesia.

Dengan dibimbing para guru sepanjang pagi mereka belajar dan bermain di halaman sekolah di Jalan Letkol Pol HM Asnawi.

"Ada permainan tradisional seperti main enggrang dan ular naga,"kata Kepala SLBN, Mulyono.

Asisten Deputi Pemenuhan Hak Sipil, Informasi,dan Partisipasi Anak Kementerian Perlindungan Perempuan dan Anak(PPA), Lies Rosdianty yang turut hadir di SLBN menyatakan, kegiatan ini agar anak-anak belajar dengan suasana yang berbeda dan tidak membosankan.

Menurut dia, hal tersebut sesuai instruksi Presiden, Jokowi agar sekurangnya 60 persen dari waktu belajar di sekolah diselenggarakan di luar kelas.

Hari Belajar di luar kelas atau Outdoor Classroom Day (OC Day) yang juga sekalian untuk merayakan Hari Anak Internasional adalah kampanye global atau dianjurkan di seluruh dunia.

Indonesia mulai turut serta sejak 2017. Pada 2018 ini lebih dari 120 negara ikut terlibat di antaranya Inggris, Australia, India, Kolombia, Amerika Serikat, bahkan Saudi Arabia.

Selain di Balikpapan, para pejabat Kementerian PPA juga menghadiri Hari Belajar di Luar Kelas di SMAN 2 Puspitek Serpong Tangerang, Jawa Barat, SDN 2 Bukittinggi, Sumatera Barat, SLB Balikpapan, Kalimantan Timur, ?SMA Advent Manado, Sulawesi Utara, SDN 2 Lateri, Kota Ambon, Maluku dan YPK Kristus Jayapura, Papua.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Balikpapan, Sri Wahyuningsih menambahkan, selama ini pembelajaran di sekolah cukup memberatkan dan ditambah lagi dengan pekerjaan rumah yang diberikan ke peserta didik.

"Sekarang sudah ada konsep pembelajaran yang menyenangkan dengan mengembalikan hak anak untuk bermain, memberikan wawasan dan keterampilan penting kehidupan seperti daya tahan, kerja sama, dan kreativitas," katanya.

Dalam hari belajar di luar elas di SLBN juga diingatkan lagi akan Senyum, Sapa, Salam, Sopan, dan Santun(5S) yang bagian dari pendidikan karakter.

Kepala SLBN Balikpapan Mulyono merencanakan belajar di luar kelas bagi siswa-siswanya yang spesial itu di hari-hari lain.

"Mungkin pada peringatan Down Syindrome atau Hari Autis, kami mengupayakan anak-anak terlibat aktif," katanya.

Kegiatan ini di SLBN Balikpapan juga mengajak anak-anak untuk mengamalkan hidup hemat, bersih, dan sehat seperti mematikan lampu yang tidak diperlukan, atau menutup keran air saat sudah selesai digunakan, dan rajin membersihkan lingkungan sekitar.

Simulasi bencana juga diselipkan. Begitu mendengar sirine dan kode-kode lainnya, anak-anak serentak berkumpul di lapangan dengan tertib.

Kegiatan ini ditutup dengan pentas seni. Anak-anak dengan berbagai disabilitas menunjukkan kabilitasnya dengan bangga, seperti menyanyi, membaca puisi, hingga tari tradisional. Ada penandatangan Deklarasi Sekolah Ramah Anak yang dilakukan Kementerian PPPA, DP3AKB dan SLBN Balikpapan.(*)


 

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018