Samarinda (ANTARA News Kaltim) - Dinas Peternakan dan Perikanan Kota Samarinda mengintensifkan pemeriksaan kesehatan hewan untuk kurban yang akan digunakan untuk Hari Raya Idul Adha, tujuannya adalah agar daging yang dikonsumsi tidak mengandung penyakit.

"Sebenarnya pemeriksaan kesehatan bagi hewan merupakan kegiatan rutin secara berkala yang kami lakukan, namun menjelang Idul Adha ini, sejak beberapa pekan lalu kami mengintensifkan pemeriksaan kesehatan," ucap Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Samarinda Hj Rini Purwanti di Samarinda, Kamis (3/11).

Rini yang didampingi Kasi Perlindungan dan Pengawasan Hewan, Drh Jumiati ini melanjutkan, bahwa pemeriksaan kesehatan hewan telah dilakukan di sejumlah titik lokasi penjualan yang tersebar di seluruh kecamatan di Samarinda.

Dari hasil pemeriksaan dan pantauan di sejumlah lokasi penjualan itu, dan berdasarkan sampel yang diambil, tidak ditemukan penyakit. Namun demikian, pemeriksaan dan pengambilan sample akan tetap dilakukan.

Sejauh ini, lanjut dia, pada hewan yang sudah diperiksa tidak bermasalah, alias negatif terhadap penyakit, kalaupun ada, paling cuma gatal-gatal yang ditemukan pada kambing, namun kondisi ini tidak membahayakan dan masih layak konsumsi.

Dia menambahkan, jumlah stok hewan ternak untuk kurban juga menjadi perhatian pihaknya, berdasarkan data yang ada, jumlah sapi mencapai 1.749 ekor atau sekitar 157.451 kilogram (kg), untuk jenis kambing, stok yang tersedia sebanyak 1.284 ekor atau sekitar 25.112 kg.

Sementara kebutuhan untuk sapi di Kota Samarinda berkisar 1.553 ekor atau sekitar 139.766 kg, dan kebutuhan untuk kambing sekitar 1.284 ekor.

Diakuinya, sejauh ini ketersediaan hewan ternak tersebut masih dipasok dari luar daerah, seperti dari Nusa Tenggara Barat (NTB), sejumlah daerah di Sulawesi, Palu, dan dari Pulau Madura.

Jumlah kebutuhan yang dipasok dari daerah lain itu jumlahnya mencapai 85 persen, pasalnya peternak lokal hanya mampu menyediakan sekitar 15 persen karena masih minimnya jumlah peternak sapi dan kambing.

Dia juga menyinggung tentang harga jual komoditi ternak tersebut, seperti harga jual untuk sapi dengan standar berat antara 80-90 kg, harga jualnya sekitar Rp12 juta, sedangkan kambing dengan bobot 20-40 kg seharga Rp2 hingga Rp4 juta.

Setiap hewan yang masuk ke Samarinda, ujarnya lagi, telah melalui proses karantina, hal ini dilakukan sebagai upaya pencegahan awal terindikasinya penyakit serta untuk kelengkapan sertifikasi, sehingga konsumen dimintanya membeli pada penjual hewan yang sudah bersertifikasi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Arief Mujayatno


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011