Samarinda (Antaranews Kaltim)- Atlet taekwondo nasional Ruhil mengaku sedih saat menjalani Lebaran 2018 jauh dari sanak dan keluarganya, karena berada di luar negeri.
Saat ini, taekwondoin asal Kalimantan Timur itu sedang berada di Korea Selatan untuk menjalani pemusatan latihan persiapan Asian Games.
Menurut Ruhil saat dikonfirmasi melalui akun media sosialnya, Senin, momentum berlebaran jauh dari keluarga bukan untuk pertama kali baginya.
Dia pernah merasakan hal yang sama saat tergabung di timnas SEA Games dan tim PON Kaltim.
"Kali ini saya merasa tanggung jawab lebih besar lantaran harus punya persiapan maksimal jelang bertarung di Asian Games 2018," kata atlet andalan Indonesia di nomor pomsae ini.
Selama di Korea Selatan, ia sudah beradaptasi dengan baik mulai dari cuaca, suhu, dan pola latihan.
Namun, pada momentum spesial lebaran ini ada satu yang dirindukan Ruhil, yaitu buras buatan sang ibu.
"Lebaran tahun ini tidak bisa pulang karena masih TC di Korea Selatan, tetapi yang paling dirindukan saat lebaran gini ya buras buatan mama. Sudah lama banget saya tidak merasakan buras buatan mama. Itu makanan wajib yang harus ada saat lebaran," kata Ruhil.
Buras memang sudah seperti makanan wajib bagi masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan. Termasuk Ruhil yang lahir dari keluarga besar Bugis.
Buras merupakan makanan yang terbuat dari beras dan santan. Mirip seperti lontong yang dibungkus dengan daun pisang. Bedanya, buras lebih lembek dan biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan menggunakan tali rafia. Buras juga biasanya menjadi makanan pendamping sop Konro maupun Coto Makassar.
Mekipun tahun ini tak bisa merasakan buras dan berkumpul bersama keluarga, Ruhil tetap mendoakan keluarganya agar selalu diberi kesehatan.
"Tetap mendoakan keluarga, kemarin juga sempat video call. Mereka semua di Tarakan, Kalimantan Utara," ucap atlet peraih medali perunggu PON 2016 itu.
Ruhil bersama atlet pelatnas taekwondo lainnya merayakan Idul Fitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Seoul, Korea Selatan.
Mereka menjalankan shalat Idul Fitri di Youngdeungpo Park, Korea Selatan, bersama Ikatan Keluarga Muslim Indonesia dan Dubes Umar Hadi.
Atlet pelatnas taekwondo menggelar TC di Korea Selatan sampai mendekati pelaksanaan Asian Games 2018.
Korea Selatan dipilih karena merupakan salah satu poros kekuatan Taekwondo dunia. Di negeri Ginseng, atlet pelatnas akan menjajal atlet universitas dan klub di Korea Selatan sebelum menghadapi atlet nasional Korsel.
Selanjutnya mereka akan bertolak ke Vietnam untuk mengikuti kejuaraan dunia. Kemudian berangkat ke China untuk mengikuti turnamen China Open pada 6-8 Juli. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Saat ini, taekwondoin asal Kalimantan Timur itu sedang berada di Korea Selatan untuk menjalani pemusatan latihan persiapan Asian Games.
Menurut Ruhil saat dikonfirmasi melalui akun media sosialnya, Senin, momentum berlebaran jauh dari keluarga bukan untuk pertama kali baginya.
Dia pernah merasakan hal yang sama saat tergabung di timnas SEA Games dan tim PON Kaltim.
"Kali ini saya merasa tanggung jawab lebih besar lantaran harus punya persiapan maksimal jelang bertarung di Asian Games 2018," kata atlet andalan Indonesia di nomor pomsae ini.
Selama di Korea Selatan, ia sudah beradaptasi dengan baik mulai dari cuaca, suhu, dan pola latihan.
Namun, pada momentum spesial lebaran ini ada satu yang dirindukan Ruhil, yaitu buras buatan sang ibu.
"Lebaran tahun ini tidak bisa pulang karena masih TC di Korea Selatan, tetapi yang paling dirindukan saat lebaran gini ya buras buatan mama. Sudah lama banget saya tidak merasakan buras buatan mama. Itu makanan wajib yang harus ada saat lebaran," kata Ruhil.
Buras memang sudah seperti makanan wajib bagi masyarakat Bugis, Sulawesi Selatan. Termasuk Ruhil yang lahir dari keluarga besar Bugis.
Buras merupakan makanan yang terbuat dari beras dan santan. Mirip seperti lontong yang dibungkus dengan daun pisang. Bedanya, buras lebih lembek dan biasanya dibuat menjadi dua bagian dalam satu ikatan menggunakan tali rafia. Buras juga biasanya menjadi makanan pendamping sop Konro maupun Coto Makassar.
Mekipun tahun ini tak bisa merasakan buras dan berkumpul bersama keluarga, Ruhil tetap mendoakan keluarganya agar selalu diberi kesehatan.
"Tetap mendoakan keluarga, kemarin juga sempat video call. Mereka semua di Tarakan, Kalimantan Utara," ucap atlet peraih medali perunggu PON 2016 itu.
Ruhil bersama atlet pelatnas taekwondo lainnya merayakan Idul Fitri di Kedutaan Besar Republik Indonesia, Seoul, Korea Selatan.
Mereka menjalankan shalat Idul Fitri di Youngdeungpo Park, Korea Selatan, bersama Ikatan Keluarga Muslim Indonesia dan Dubes Umar Hadi.
Atlet pelatnas taekwondo menggelar TC di Korea Selatan sampai mendekati pelaksanaan Asian Games 2018.
Korea Selatan dipilih karena merupakan salah satu poros kekuatan Taekwondo dunia. Di negeri Ginseng, atlet pelatnas akan menjajal atlet universitas dan klub di Korea Selatan sebelum menghadapi atlet nasional Korsel.
Selanjutnya mereka akan bertolak ke Vietnam untuk mengikuti kejuaraan dunia. Kemudian berangkat ke China untuk mengikuti turnamen China Open pada 6-8 Juli. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018