Penajam (Antaranews Kaltim) - Infrastruktur pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, hingga kini belum merata karena terkendala anggaran yang terus menurun setiap tahunnya, kata Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga setempat, Marjani.
"Peningkatan jumlah siswa dan sekolah pada 2018 tidak berbanding lurus dengan kekuatan anggaran daerah," ujar Marjani ketika ditemui Antara di Penajam, Rabu.
Menurut ia, penurunan dana bagi hasil dari pemerintah pusat sangat berpengaruh terhadap pemenuhan fasilitas pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sektor pendidikan mendapatkan alokasi dana lebih kurang Rp211 miliar pada 2018, menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp300 miliar.
Sementara kenaikan jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2018-2019 di Kabupaten Penajam Paser Utara diprediksi mencapai 10 hingga 20 persen.
Marjani memastikan dana pendidikan 2018 sekitar Rp211 miliar itu tidak mencukupi untuk memenuhi kekurangan fasilitas pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Pembangunan fisik di antaranya pembangunan ruang kelas belajar, rehab gedung serta pengadaan meja kursi pada 2018 ditiadakan sebab anggaran tidak mencukupi," ungkapnya.
Ia menambahkan, bantuan anggaran dari pemerintah pusat lebih kurang Rp2,4 miliar pada 2018 hanya untuk kegiatan renovasi di sejumlah sekolah.
Sementara menurut data Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga kini masih kekurangan sekitar 2.500 meja kursi untuk sarana belajar mengajar di sekolah.
"Kami berharap ada bantuan dana dari pemerintah provinsi atau pusat," tambah Marjani.
Dengan minimnya dana pendidikan tersebut, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara berharap bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk memenuhi kebutuhan 68 unit ruang kelas belajar di sekolah dasar dan menengah pertama. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
"Peningkatan jumlah siswa dan sekolah pada 2018 tidak berbanding lurus dengan kekuatan anggaran daerah," ujar Marjani ketika ditemui Antara di Penajam, Rabu.
Menurut ia, penurunan dana bagi hasil dari pemerintah pusat sangat berpengaruh terhadap pemenuhan fasilitas pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
Sektor pendidikan mendapatkan alokasi dana lebih kurang Rp211 miliar pada 2018, menurun dibanding tahun sebelumnya yang mencapai sekitar Rp300 miliar.
Sementara kenaikan jumlah siswa baru pada tahun ajaran 2018-2019 di Kabupaten Penajam Paser Utara diprediksi mencapai 10 hingga 20 persen.
Marjani memastikan dana pendidikan 2018 sekitar Rp211 miliar itu tidak mencukupi untuk memenuhi kekurangan fasilitas pendidikan di Kabupaten Penajam Paser Utara.
"Pembangunan fisik di antaranya pembangunan ruang kelas belajar, rehab gedung serta pengadaan meja kursi pada 2018 ditiadakan sebab anggaran tidak mencukupi," ungkapnya.
Ia menambahkan, bantuan anggaran dari pemerintah pusat lebih kurang Rp2,4 miliar pada 2018 hanya untuk kegiatan renovasi di sejumlah sekolah.
Sementara menurut data Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara, hingga kini masih kekurangan sekitar 2.500 meja kursi untuk sarana belajar mengajar di sekolah.
"Kami berharap ada bantuan dana dari pemerintah provinsi atau pusat," tambah Marjani.
Dengan minimnya dana pendidikan tersebut, Disdikpora Kabupaten Penajam Paser Utara berharap bantuan dari pemerintah provinsi maupun pusat untuk memenuhi kebutuhan 68 unit ruang kelas belajar di sekolah dasar dan menengah pertama. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018