Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur memberlakukan pembatasan muatan bagi kendaraan yang melintasi Jembatan Mahakam Samarinda, sebagai antisipasi keamanan menyusul laporan adanya keretakan pada salah satu pilar jembatan akibat tertabrak ponton pengangkut batu bara.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Salman Lumoindong kepada awak media di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa kendaraan yang diperbolehkan melintas di Jembatan Mahakam maksimal dengan muatan seberat 8 ton.
"Kami akan segera memasang rambu-rambu di sekitar jembatan terkait batasan muatan berat kendaraan yang akan melintas, ini demi aspek keamanan," katanya.
Ia mengatakan, dari batasan muatan tersebut, jenis kendaraan yang bisa melintas seperti roda dua, roda empat dan kendaraan umum angkutan kota serta bis umum.
"Untuk kendaraan roda enam dan delapan yang muatannya melebihi batas diarahkan melewati Jembatan Mahakam Ulu," ujar Salman.
Terkait dengan batasan arus lalu lintas Jembatan Mahakam, Dishub Kaltim akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan.
"Untuk sisi transportasi sungainya kami juga terus berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) guna memperketat arus hilir mudik kapal yang melintas di bawah jembatan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim Joko Setiono mengatakan, instansinya sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan pada pilar Jembatan Mahakam yang dilaporkan retak.
"Berdasarkan laporan sementara telah terjadi kerusakan pipa jangkar dan beton bagian bawah pilar jembatan," katanya.
Namun demikian, Dinas PUPR Kaltim belum bisa memastikan apakah jembatan tersebut masih aman untuk dilintasi atau tidak.
"Kami tidak mau berandai-andai, kami akan menunggu hasil laporan resmi dari tim, mungkin dalam dua hari ini sudah ada informasinya," tambah Joko.
Jembatan Mahakam yang terbentang di atas Sungai Mahakam dan menghubungkan wilayah Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang, pada Minggu (29/4) kembali ditabrak ponton batu bara.
Peristiwa yang terjadi kesekian kalinya itu sempat membuat heboh warga. Dalam akun sebuah media sosial disebutkan bahwa kuatnya benturan dari ponton pengangkut batu bara sampai mengakibatkan badan jembatan bergetar.
Sejumlah warga yang tengah melintas dan posisinya masih tepat di atas Jembatan Mahakam langsung berlarian keluar dari kendaraan untuk menyelamatkan diri. Sementara banyak juga pengendara bermotor yang berputar arah dan batal melewati jembatan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kaltim Salman Lumoindong kepada awak media di Samarinda, Rabu, mengatakan bahwa kendaraan yang diperbolehkan melintas di Jembatan Mahakam maksimal dengan muatan seberat 8 ton.
"Kami akan segera memasang rambu-rambu di sekitar jembatan terkait batasan muatan berat kendaraan yang akan melintas, ini demi aspek keamanan," katanya.
Ia mengatakan, dari batasan muatan tersebut, jenis kendaraan yang bisa melintas seperti roda dua, roda empat dan kendaraan umum angkutan kota serta bis umum.
"Untuk kendaraan roda enam dan delapan yang muatannya melebihi batas diarahkan melewati Jembatan Mahakam Ulu," ujar Salman.
Terkait dengan batasan arus lalu lintas Jembatan Mahakam, Dishub Kaltim akan berkoordinasi dengan kepolisian untuk melakukan pengawasan.
"Untuk sisi transportasi sungainya kami juga terus berkoordinasi dengan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) guna memperketat arus hilir mudik kapal yang melintas di bawah jembatan," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kaltim Joko Setiono mengatakan, instansinya sudah menurunkan tim untuk melakukan pemeriksaan pada pilar Jembatan Mahakam yang dilaporkan retak.
"Berdasarkan laporan sementara telah terjadi kerusakan pipa jangkar dan beton bagian bawah pilar jembatan," katanya.
Namun demikian, Dinas PUPR Kaltim belum bisa memastikan apakah jembatan tersebut masih aman untuk dilintasi atau tidak.
"Kami tidak mau berandai-andai, kami akan menunggu hasil laporan resmi dari tim, mungkin dalam dua hari ini sudah ada informasinya," tambah Joko.
Jembatan Mahakam yang terbentang di atas Sungai Mahakam dan menghubungkan wilayah Samarinda Kota dengan Samarinda Seberang, pada Minggu (29/4) kembali ditabrak ponton batu bara.
Peristiwa yang terjadi kesekian kalinya itu sempat membuat heboh warga. Dalam akun sebuah media sosial disebutkan bahwa kuatnya benturan dari ponton pengangkut batu bara sampai mengakibatkan badan jembatan bergetar.
Sejumlah warga yang tengah melintas dan posisinya masih tepat di atas Jembatan Mahakam langsung berlarian keluar dari kendaraan untuk menyelamatkan diri. Sementara banyak juga pengendara bermotor yang berputar arah dan batal melewati jembatan itu. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018