Samarinda (ANTARA) - Satu orang warga Samarinda, dilaporkan hilang karena terjadinya longsoran di tepian Sungai Mahakam, Samarinda tepatnya di kawasan Jalan Ampera, Kelurahan Simpang Pasir, Kecamatan Palaran, Samarinda pada Minggu.
"Kami menerima info dari relawan Chris, telah terjadi musibah kondisi membahayakan manusia (KMM) di jembatan Mahkota II sisi Samarinda Seberang," kata Koordinator Basarnas Unit Siaga SAR Samarinda, Riqi Effendi.
Dari informasi yang diperoleh tim SAR dari teman korban yang selamat bernama Galih Sandi Saputra, saat itu korban atas nama Aan Ariyadi (22) sedang memancing di tepi Sungai Mahakam.
"Bahwa korban datang menyusul temannya (saksi) untuk memancing kemudian terjadi abrasi tanah. Korban dan temannya (saksi) tercebur ke sungai berdua, saksi dan korban berusaha berenang ke tepi sungai. Saksi berhasil selamat dengan berpegangan tali dan korban tenggelam terseret arus Sungai Mahakam," tuturnya.
Berdasarkan pantauan saat ini aparat sudah memasang garis polisi di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). Hal ini untuk mencegah warga sekitar yang ramai datang ke lokasi kejadian tersebut.
lokasi abrasi ini berada dekat konstruksi Jembatan Mahkota II Samarinda, yang diresmikan pada Januari 2018.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun menjelaskan hasil sementara secara teknis struktur jembatan masih aman sampai ada pengumuman keadaan lain dari Pemkot Samarinda.
"Hari ini di medsos viral kejadian diduga abrasi/longsor di sekitar Jembatan Mahkota 2 Samarinda. Dugaan sementara kejadian tersebut dipicu oleh aktiftas pengurugan tanah pada sisi Sungai Mahakam sekitar Jembatan Mahkota Dua pada pekerjaan intake (proyek pusat) oleh kontraktor dengan inisial PT. NK," kata Andi Harun dalam rilis tertulisnya di Samarinda, Minggu.
Lebih lanjut AH, sapaan akrabnya, pekerjaan berlokasi sekitar 30 meter dari philon Jembatan Mahkota Dua. Temuan sementara tim teknis, pelaksana atau PT. NK belum mengerjakan turap penahan.
"Bagian itu yang akan diselidiki apakah termasuk kelalaian atau kesengajaan atau karena pertimbangan teknis (menunggu hasil penyelidikan teknis, besok). Kami telah memerintahkan menghentikan sementara pekerjaan di lokasi guna menghindari hal-hal di luar dugaan," ungkap AH.
Tentunya guna menghindari spekulasi “berita” dan “analisa” yang tidak didasari kajian teknis, Wali Kota Samarinda menurunkan tim yang terdiri dari Dinas PUPR Kota Samarinda dan Konsultan Jembatan Mahkota 2.
Tim akan melakukan penyelidikan dan monitoring philon jembatan. Pihak proyek bangunan spam yang dibangun oleh pusat atau BPPW (Badan Pelaksanaan Permukiman Wilayah).