Tana Paser (Antaranews Kaltim) - Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Balikpapan menggelar pertemuan  guna memantapkan program penyusunan dokumen rencana kontigensi penanggulangan kejadian kegawatdaruratan kesehatan masyarakat (KKM)

Pertemuan tersebut melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes)  Paser  dan instansi terkait lainnya, menghadirkan narasumber  di antaranya KKP Balikpapan dan Direktorat Surveilans dan Karantina pada Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 

Kasi Pengendalian Karantina dan Survilans Epidemiologi KKP Balikpapan Nooryadi Setiawan mengatakan,  Ada 360 kapal asing masuk ke Kabupaten Paser setiap tahunnya dan berpotensi membawa penyakit menular melalui awak kapal.  

"Dari  360 kapal asing  yang masuk setiap tahun ke Paser, ada kemungkinan  dari awak kapalnya membawa penyakit menular,"kata Nooryadi, di Tanah Grogot, Rabu (18/4). 

Ia mengatakan  ratusan kapal asing tersebut memasuki perairan Paser melalui Adang Bay yang pada umumnya adalah kapal pengangkut batu bara. KPP Balikpapan  memiliki kewajiban untuk melakukan pemeriksaan kesehatan berdasarkan standar operasional yang sudah ditentukan. 

Sementara itu Mirza Irwanda dari Direktorat Surveilans dan Karantina  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan, terdapat beberapa penyakit menular yang datang dari luar negeri berdasarkan karakteristik wilayah.

"Jika kapal dari Asia Timur  biasanya yang harus diwaspadai adalah penyakit seperti flu burung, sars. Kemudian jika dari Semenanjung Arab ada penyakit mers dan banyak penyakit lainnya seperti penyakit ebola,"ujarnya.

Mirza menegaskan, ancaman kesehatan dari luar negeri bukan hanya penyakit menular, tetapi  radiasi nuklir bisa juga menjadi ancaman kesehatan.(*/kominfo Paser)

 

Pewarta: R.Wartono

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018