Berau (Antaranews Kaltim)- Peringatan Hari Kesatuan Gerak (HKG) PKK yang ke 46 berlangsung 2-5 April di Kabupaten Berau, perwakilan BKKBN Kaltim turut berpartisipasi dengan melakukan pelayanan KB gratis dipusatkan  di Puskesmas Tanjung Redeb.

"BKKBN Kaltim  bekerjasama dengan OPD KB Kabupaten  Berau dan pihak Puskesmas Tanjung Redeb melayani pemasangan kontrasepsi jangka panjang dan jangka pendek kepada masyarakat secara gratis," kata Kepala Bidang  Keluraga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR), BKKN Kaltim  Drs Sudibyo di Berau Senin (2/4).

Selain  pelayanan dilakukan di Puskesmas Tanjung Redeb juga dilaksanakan pelayanan di Puskesmas Gunung Tabur. Adapun jumlah akseptor yang terlayani sebanyak 86 aksptor terdiri dari  IUD 22 akseptor, implant 25 akseptor, suntik 16 akseptor dan kondom 6 akseptor. Sedangkan pelayanan untuk deteksi dini kanker servik atau IVA test sebanyak 125 orang.

Pada kegiatan HKG PKK ke 46 BKKBN Kaltim juga melakukan penyuluhan kepada  kelompok Bina Balita, Bina Keluarga Remaja,Bina Keluarga Lansia dan Pusat Informasi Konseling (PIK) remaja.

Lanjut dia dengan  adanya momentum bakti sosial seperti ini,bhakti PKK, bhakti TNI dan bhakti Ikatan Bidan Indonesia(IBI) pencapaian KB baru di Kaltim akan melampaui target yang telah ditetapkan oleh BKKBN pusat.

Sudibyo menjelaskan bahwa BKKBN Kaltim  tahun 2018 ditargetkan mendapat  tambahan peserta KB baru sebanyak 14.600 akseptor.,target tersebut sama dengan tahun 2017 lalu. Dengan banyaknya momentum dan upaya OPD KB dimasing-masing kabupaten/kota serta mitra kerja optimis kepesertaan KB baru akan melampaui target.

"Kita akan selalu mendukung dan mendorong OPD KB di daerah untuk melaksanakan kegiatan bhakti social pemasangan alat kontrasepsi metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP) gratis dengan menyediakan sarana dan prasarana serta tenaga medis,"katanya.

Sementara itu salah seorang akseptor, Indri (28 tahun) menyatakan sangat senang sekali dengan adanya kegiatan pelayanan KB gratis di Puskesmas Tanjung Redeb, karena dapat membantu masyarakat yang tidak mampu ingin ber KB.

"Saya sebelumnya menggunakan kontrasepsi suntik, tapi sekarang ingin beralih ke kontrasepsi jangka panjang yakni menggunakan kontrasepsi implan, tujuannya ingin menjarangkan jarak kelahiran, karena saya sudah memiliki dua orang anak yang masih kecil-kecil,"katanya.(*)

 

 

 

Pewarta: -

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018