Balikpapan (Antaranews Kaltim) - PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menargetkan pada 2021 seluruh wilayah di Provinsi Kalimantan Utara sudah terlayani aliran listrik.
"Pada 2017 lalu, rasio elektrifikasi Kaltara sudah mencapai 79 persen. Tahun 2018 ini target kami rasionya sampai 84 persen," kata Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Machnizon dihubungi di Balikpapan, Rabu.
Untuk mencapai target tahun 2021 tersebut, PLN membangun sejumlah pembangkit tenaga uap dan tenaga diesel yang tersebar hingga kampung-kampung, lengkap dengan jaringan pedesaan.
Sehari sebelumnya, Komisi VII DPR RI yang membawahi bidang energi dan mitra kerja PLN bersama dengan Sekretaris Provinsi Kalimantan Utara M Badrun dan Direktur Bisnin PLN Kalimantan Machnizon mengunjungi proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Gunung Seriang, pembangkit yang berkapasitas 2X7 Mega Watt.
Pada kesempatan itu, Machnizon memaparkan kemajuan pekerjaan PLN menyuplai listrik ke seluruh Kaltara dan pertumbuhan rasio elektrifikasinya.
Komisi VII DPR RI yang dipimpin Andi Jamaro Dulung menyoroti beberapa proyek pembangkit yang sedang dikerjakan PLN. Ia minta proyek-proyek itu dikerjakan maksimal sehingga bisa beroperasi tepat waktu.
Provinsi baru Kalimantan Utara menempati seluruh bagian utara dari yang dulu menjadi bagian Provinsi Kalimantan Timur. Penduduknya sekitar 650 ribu lebih dan menempati kawasan seluas 72.275 km persegi yang sebagian besarnya masih hutan belantara.
Oleh karena itu, provinsi baru ini juga terkenal dengan jarak antartempatnya yang relatif jauh dan penduduknya yang jarang. Satu konsentrasi pemukiman penduduk pun dihuni oleh sedikit warga, terutama bila dibandingkan dengan satu desa di Jawa misalnya.
"Karena itu, melayani listrik Kaltara ini memberikan tantangan tersendiri," kata Machnizon.
Pola pembangkit berdaya besar belum bisa diterapkan, dan diakali dengan pembangkit-pembangkit kecil yang tersebar mengikuti konsentrasi pemukiman.
Sebab itu pada tempat tertentu PLN juga tidak menutup kemungkinan melistrik dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi alternatif seperti tenaga surya. (*)
Sebab itu pada tempat tertentu PLN juga tidak menutup kemungkinan melistrik dengan pembangkit listrik yang menggunakan energi alternatif seperti tenaga surya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018