Samarinda (Antaranews Kaltim) - Penanaman modal asing memberikan andil besar dalam perkembangan perekonomian di Provinsi Kalimantan Timur sepanjang tahun 2017, dengan menyumbang sekitar 70,07 persen dari total investasi yang mencapai Rp28,2 triliun.

"Selama periode Januari hingga Desember 2017, total realisasi investasi PMA (penanaman modal asing) ke Kaltim mencapai 1,28 miliar dolar AS atau setara dengan Rp17,22 triliun," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdiansyah di Samarinda, Rabu.

Sedangkan 29,93 persen atau Rp10,98 triliun sisanya merupakan investasi dari penanaman modal dalam negeri, baik investasi untuk pengembangan industri makanan, industri kimia, konstruksi, perdagangan, hotel & restoran, perumahan, maupun kawasan industri.

Diddy megatakan bahwa investasi asing tersebut tersebar di 10 kabupaten/kota di Kaltim dengan nilai proyek tertinggi berada di Kabupaten Kutai Timur yang mencapai 711,56 juta dolar AS.

Investasi di Kutai Timur terdiri dari 80 proyek yang dikerjakan dengan melibatkan 7.332 pekerja, termasuk 27 tenaga kerja asing.

Daerah yang menduduki posisi kedua terbanyak investasi PMA adalah Kabupaten Kutai Kartanegara dengan nilai 230,61 juta dolar AS untuk 119 proyek yang mampu menyerap 2.187 pekerja lokal dan 18 pekerja asing.

Kemudian posisi ketiga berada di Kota Balikpapan dengan nilai 171,76 juta dolar AS. Di Kota Minyak ini terdapat 132 proyek yang dikerjakan dengan melibatkan 412 tenaga kerja lokal dan 21 pekerja asing.

Selanjutnya posisi empat adalah investasi yang masuk ke Kota Samarinda dengan nilai 46,05 juta dolar AS dengan jumlah 42 proyek. Investasi di Ibu Kota Povinsi Kaltim ini mampu menyerap 524 pekerja lokal dan melibatkan sembilan tenaga kerja asing.

Terbanyak kelima adalah investasi PMA yang masuk ke Kabupaten Kutai Barat dengan nilai 42,13 juta dolar AS dan pProyek yang dikerjakan sebanyak 36 unit.

"Sedangkan PMA yang masuk di lima daerah lainnya adalah Kabupaten Paser senilai 31,55 juta dolar AS, Berau 20,9 juta dolar AS, Kota Bontang 18,91 juta dolar AS, Penajam Paser Utara 8,91 juta dolar AS, dan Kabupaten Mahakam Ulu senilai 2,78 juta dolar AS," ucap Diddy. (*)

Baca juga: Pertambangan catat kontribusi tertinggi investasi PMDN Kaltim

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018