Samarinda (Antaranews Kaltim) - Lapangan usaha subsektor pertambangan memberikan kontribusi tertinggi pada investasi penanaman modal dalam negeri (PMDN) yang masuk Provinsi Kalimantan Timur sepanjang 2017, dengan angka mencapai Rp4,71 triliun dari total investasi PMDN sebesar Rp10,98 triliun.

"Subsektor pertambangan memberikan kontribusi signifikan terhadap realisasi investasi semua sektor usaha, yakni mencapai 42,94 persen dari total Rp10,98 triliun investasi PMDN tahun 2017," ujar Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Kaltim Diddy Rusdianyah di Samarinda, Selasa.

Posisi kedua setelah pertambangan adalah subsektor tanaman pangan dan perkebunan dengan nilai investasi Rp2,89 triliun (26,32 persen), diikuti subsektor listrik, gas dan air senilai Rp2,30 triliun (20,95 persen).

Diddy menjelaskan bahwa investasi PMDN yang masuk ke Kaltim sepanjang tahun 2017 baik dari sektor primer, skunder maupun tersier, mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 9,294 orang.

Jumlah tenaga kerja sebanyak itu terdiri atas 9.236 tenaga kerja Indonesia (lokal) dan sisanya 58 orang merupakan tenaga kerja asing.

Sejumlah proyek yang telah dikerjakan pada 2017 dan telah dilaporkan jumlah pekerjanya, antara lain dari sektor primer berupa lapangan usaha tanaman pangan dan perkebunan sebanyak 90 proyek.

Adapun proyek yang dikerjakan di hampir semua kabupaten/kota di Kaltim itu memiliki investasi sekitar Rp2,88 triliun dengan tenaga kerja yang terserap mencapai 6.278 orang, termasuk satu tenaga asing.

Kemudian lapangan usaha kehutanan sebanyak enam proyek dengan nilai Rp25,14 miliar yang melibatkan 442 pekerja lokal, berikutnya lapangan usaha pertambangan terdapat 56 proyek dengan nilai Rp4,71 triliun yang melibatkan 1.097 orang pekerja Indonesia dan 13 tenaga asing.

Diddy melanjutkan, pada sektor skunder antara lain lapangan usaha industri makanan tercatat 42 proyek dengan nilai Rp551,95 miliar. Sektor ini menyerap 601 pekerja lokal.

Selanjutnya industri kayu terdapat 11 proyek dengan total investasi senilai Rp316,48 miliar yang melibatkan 34 pekerja, industri kimia dasar, barang kimia dan farmasi sebanyak 19 proyek dengan nilai Rp9,35 miliar dengan pekerja sebanyak 112 orang.

"Untuk sektor tersier antara lain ada 27 proyek listrik, gas, dan air dengan investasi Rp2,29 triliun yang melibatkan 248 pekerja Indonesia dan 29 pekerja asing, serta usaha perdagangan dan reparasi ada 37 proyek dengan nilai investasi Rp136,78 miliar yang menyerap 175 pekerja lokal dan melibatkan tujuh pekerja asing," kata Diddy. (*)


Baca juga: Produksi batu bara Kaltim 82,87 juta ton



Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018