Samarinda (Antaranews Kaltim) - Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak meresmikan dimulainya program Training Camp Desentralisasi Mandiri untuk atlet dan pelatih yang dipersiapkan pada PON 2020 di Papua, Senin.
Peresmian program gagasan KONI Kalimantan Timur tersebut dilaksanakan di Gedung Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin pagi.
Awang Faroek mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim mendukung penuh program KONI Kaltim dalam rangka meraih kesuksesan prestasi pada PON 2020 Papua.
Ia berharap, atlet dan pelatih Kaltim yang mendapatkan kesempatan masuk dalam program TC Desentralisasi Mandiri, melakukan latihan seoptimal mungkin sehingga bisa terus menempati posisi tim inti Kaltim.
"Kami berharap prestasi lima besar pada PON 2016 di Jawa Barat dan menjadi povinsi terbaik di luar Pulau Jawa, bisa dipertahankan pada PON Papua, kami akan memberikan apresiasi tinggi bagi atlet peraih medali," katanya.
Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya menambahkan bahwa pelaksanaan TC Desentralisasi yang dilaksanakan tahun ini merupakan tahap pertama dengan kekuatan kurang lebih 250 atlet dan 40 pelatih.
Ia mengatakan bahwa ke depan atlet yang masuk dalam program persiapan untuk PON Papua itu akan terus bertambah, sesuai dengan cabang yang dipertandingkan pada PON Papua.
"Terus terang kami belum bisa mengakomodir semua cabang olahraga karena keterbatasan anggaran, namun ke depan bila keuangannya ada atlet dan pelatih yang masuk pelatihan akan terus kita tambah," katanya.
Zuhdi mengatakan atlet dan pelatih yang tergabung dalam TC Desentralisasi Mandiri akan diberikan uang pembinaaan untuk atlet senilai Rp3juta dan pelatih Rp3,5 juta.
Ketua Binpres KONI Kaltim Alfon T. Lung menjelaskan bahwa atlet yang masuk dalam TC Desentralisasi Mandiri mengacu pada data prestasi atlet di tingkat nasional.
"Pertimbangan lainnya, para atlet tersebut juga kita evaluasi soal umur, karena ada beberapa cabang olahraga yang telah menetapkan pembatasan usia untuk PON 2020 mendatang," katanya.
Pada acara peresmian TC Desentralisasi Mandiri tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim juga memberikan bonus kepada tiga atlet Kaltim peraih medali di SEA Games 2017, yakni Mariska cabang taekwondo, Robin Manulang cabang balap sepeda, dan Beatrice Gumulya cabang tenis. (*)
Baca juga: FPTI ajukan 16 atlet untuk desentralisasi mandiri
Baca juga: IODI Kaltim perjuangkan ikut TC desentralisasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018
Peresmian program gagasan KONI Kalimantan Timur tersebut dilaksanakan di Gedung Lamin Etam, Kantor Gubernur Kaltim, Jalan Gajah Mada Samarinda, Senin pagi.
Awang Faroek mengatakan bahwa Pemerintah Provinsi Kaltim mendukung penuh program KONI Kaltim dalam rangka meraih kesuksesan prestasi pada PON 2020 Papua.
Ia berharap, atlet dan pelatih Kaltim yang mendapatkan kesempatan masuk dalam program TC Desentralisasi Mandiri, melakukan latihan seoptimal mungkin sehingga bisa terus menempati posisi tim inti Kaltim.
"Kami berharap prestasi lima besar pada PON 2016 di Jawa Barat dan menjadi povinsi terbaik di luar Pulau Jawa, bisa dipertahankan pada PON Papua, kami akan memberikan apresiasi tinggi bagi atlet peraih medali," katanya.
Ketua KONI Kaltim Zuhdi Yahya menambahkan bahwa pelaksanaan TC Desentralisasi yang dilaksanakan tahun ini merupakan tahap pertama dengan kekuatan kurang lebih 250 atlet dan 40 pelatih.
Ia mengatakan bahwa ke depan atlet yang masuk dalam program persiapan untuk PON Papua itu akan terus bertambah, sesuai dengan cabang yang dipertandingkan pada PON Papua.
"Terus terang kami belum bisa mengakomodir semua cabang olahraga karena keterbatasan anggaran, namun ke depan bila keuangannya ada atlet dan pelatih yang masuk pelatihan akan terus kita tambah," katanya.
Zuhdi mengatakan atlet dan pelatih yang tergabung dalam TC Desentralisasi Mandiri akan diberikan uang pembinaaan untuk atlet senilai Rp3juta dan pelatih Rp3,5 juta.
Ketua Binpres KONI Kaltim Alfon T. Lung menjelaskan bahwa atlet yang masuk dalam TC Desentralisasi Mandiri mengacu pada data prestasi atlet di tingkat nasional.
"Pertimbangan lainnya, para atlet tersebut juga kita evaluasi soal umur, karena ada beberapa cabang olahraga yang telah menetapkan pembatasan usia untuk PON 2020 mendatang," katanya.
Pada acara peresmian TC Desentralisasi Mandiri tersebut, Pemerintah Provinsi Kaltim juga memberikan bonus kepada tiga atlet Kaltim peraih medali di SEA Games 2017, yakni Mariska cabang taekwondo, Robin Manulang cabang balap sepeda, dan Beatrice Gumulya cabang tenis. (*)
Baca juga: FPTI ajukan 16 atlet untuk desentralisasi mandiri
Baca juga: IODI Kaltim perjuangkan ikut TC desentralisasi mandiri
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018