Samarinda (Antaranews Kaltim) - BKKBN Perwakilan Provinsi Kaltim menggelar pelatihan teknis CTU  (Contraception Technology Update) pemasangan alat kontrasepsi jangka panjang IUD dan implan , diikuti sebanyak 15 orang bidan berasal dari kabupaten/kota se Provinsi Kaltim dan Kaltara.

"Tujuan pelatihan CTU ini untuk meningkatkan kemampuan, keterampilan dan pengetahuan para bidan dalam memberikan pelayanan KB, berupa pemasangan alat kontrasepsi IUD dan implan," kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim,Eli Kusnaeli saat membuka pelatihan di Samarinda, Selasa (6/2).

Ia mengatakan pelatihan bidan dilakukan secara bertahap dan merupakan angkatan I di 2018. Dalam pelaksanaannya BKKBN Kaltim bekerjasama dengan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kaltim dan Pusat Pelatihan Klinik Primer (P2KP) Kaltim.

Eli menjelaskan bahwa program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) menekankan pada penguatan akses dan kualitas pelayanan KB melalui tenaga medis (bidan) yaitu melakukan pembinaan, promosi, penggerakkan masyarakat serta peningkatan kepesertaan ber KB.

Dia berharap dengan adanya pelatihan CTU maka kualitas pelayanam dan kemampuan para bidan di Kaltim dan Kaltara meningkat sehingga mengurangi resiko atau tingkat kegagalan dalam penggunaan alat kontrasepsi.

"Selama ini tingkat kegagalan sangat kecil , bisa dibilang 0,01 persen, biasanya kegagalan terjadi akseptor menggunakan alat kontrasepsi berupa pil dan suntik karena lupa. Oleh karena itu akseptor diarahkan kepada kontrasepsi jangka panjang yaitu IUD dan implan,"katanya.

Eli menambahkan berdasarkan hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017 yang menjadi dasar untuk melakukan evaluasi terhadap pencapaian pembangunan dibidang kependudukan dan KB, secara nasional angka kelahiran total (TFR) 2,4.

Sementara di Provinsi Kaltim dan Kaltara masih tinggi yakni 2,7. Namun jika dibanding SDKI tahun 2012 di Kaltim-Kaltara mengalami penurunan 0,2 persen. Secara nasional hingga 2019 TFR turun menjadi 2,1 anak per wanita.

Sementara itu Sekretaris IBI Kaltim,Rusdiati mengatakan IBI Kaltim sangat mendukung program-program BKKBN dalam meningkatkan kemampuan dan kualitas para bidan di Kaltim.

"Kami dari IBI siap mendukung pemerintah yang dilaksanakan oleh BKKBN Kaltim, di antaranya melakukan pemasangan alat kontrasepsi gratis, peningkatan pelayanan KB serta terkait pencatatan dan pelaporan di klinik dan faskes," katanya.

Salah seorang peserta pelatihan M.Fitriana Wahay berasal dari Puskesmas Ujoh Bilang Kabupaten Mahakam Ulu menyambut gembira dapat belajar untuk meningkatkan kemampuan dan kualitas dalam membantu persalinan.

"Saya sangat senang bisa ikut pelatihan CTU IUD dan implan, meskipun selama ini sudah biasa melakukan pemasangan kontrasepsi, namun dengan adanya pelatihan ini akan menambah keteramilan dan pengetahuan sebagai seorang bidan," kata Fitriana Wahay.

Ia menceritakan, bahwa Mahakam Ulu merupakan kabupaten baru yang letaknya di pedalaman jauh dari ibukota Provinsi Kaltim, tentunya penduduknya kurang mengetahui dan memahami program-program kependudukan dan KB.

Meskipun Mahakam Ulu penduduknya tidak terlalu banyak, namun perlu mendapatkan pemahaman tentang KB , sebab selama ini orang-orang beranggapan tentang KB dipahami sebagai kontrasepsi.

"Padahal program KB menyangkut banyak hal seperti kesehatan, pendidikan, perencanaan berkeluarga, menghindari pergaulan bebas, narkoba serta bagaimana meningkatkan pendapatan keluarga,"katanya. (*)

Pewarta: Rahmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018