Samarinda (Antaranews Kaltim) - Pasien penderita penyakit difteri yang menjalani rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Wahab Sjahranie, Samarinda, Kalimantan Timur, bertambah dua orang, sejak penanganan oleh tim medis setempat pada akhir Desember 2017.

Humas RSUD AW Sjahranie dr Satrio Febrian kepada wartawan di Samarinda, Selasa, mengatakan, saat ini jumlah pasien difteri yang menjalani perawatan medis di rumah sakit milik pemerintah itu sebanyak enam orang.

"Dua pasien baru masuk ke RSUD pada 8 dan 9 Januari 2018, semuanya pasien anak-anak," jelasnya.

Dari enam pasien tersebut, lima di antaranya diduga telah terinfeksi difteri dan satu pasien lainnya dalam kondisi belum parah.

"Untuk memastikan kondisi pasien, kami telah mengirimkan sampel kultur (pembiakan virus) ke laboratorium di Surabaya. Hasil uji laboratoirum itulah yang bisa dijadikan dasar untuk memastikan kondisi pasien," katanya.

Sejauh ini, lanjut Satrio, keenam pasien difteri masih menjalani perawatan intensif di ruang isolasi dan kondisinya sudah mulai menunjukkan perkembangan yang signifikan.

"Kami juga sudah memulangkan satu pasien difteri berumur 2 tahun setelah dinyatakan dalam kondisi sehat," imbuhnya

Namun demikian, pasien dengan inisial N itu tetap diwajibkan menjalani kontrol di poliklinik terdekat.

baca: Empat Warga Samarinda Diduga Terjangkit Difteri

Kendati ada peningkatan jumlah pasien, Satrio menegaskan bahwa pihaknya belum bisa memberikan rekomendasi kepada Dinas Kesehatan Kota Samarinda untuk menyatakan kejadian luar biasa (KLB) difteri, karena hasil uji laboratorium pembiakan virus belum ada.

"Biasanya estimasi waktunya kurang lebih satu minggu hasil uji labnya dikirim," tambah Satrio.

Ia hanya mengingatkan dengan terus munculnya kasus difteri ini, masyarakat harus lebih waspada dengan melakukan pencegahan melalui vaksinasi pada anak-anaknya.

"Vaksin ini memang tidak membuat seseorang kebal terhadap virus difteri, namun setidaknya bila mereka sudah tervaksin, maka penyebaran virus tidak begitu kuat dan kondisi pasien bisa segera dipulihkan," jelasnya. (*)

baca: Kasus Difteri di Kaltim sudah Dua Tahun

Pewarta: Arumanto

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2018