Busang (ANTARA Kaltim) - Desa Long Lees, Busang, Kutai Timur, Kalimantan Timur, tahun anggaran 2017 mengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) Rp1,53 miliar untuk penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, pembinaan dan pemberdayaan masyarakat.

"APBDes 2017 yang sebesar Rp1,53 miliar ini berasal dari Dana Desa Rp943 juta, Alokasi Dana Desa (ADD) Rp591 juta, dan sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) 2016 senilai Rp42,58 juta," ujar Kepala Desa Long Lees Ilit Bilung di Busang, Senin.

Pemanfaatan dana desa sebesar itu antara lain untuk pembuatan saluran pembuangan air di 10 titik Rp32,95 juta, semenisasi halaman PAUD Rp42,45 juta, semenisasi jalan di RT 1 dengan volume 93x4x0,15 meter dengan nilai Rp98,96 juta, semenisasi gang di RT 2 dengan volume 30x2x0,15 meter senilai Rp24,62 juta.

Kemudian untuk rehabilitasi jalan lingkungan seluas 295 m2 senilai Rp62,06 juta, rehab berat jembatan di RT 5 senilai Rp91 juta, semenisasi jalan Kuburan Muslimin volume 65x3x0,15 meter senilai Rp57 juta, pembuatan lapangan voli Rp157,6 juta, pelebaran jalan di RT 1 sepanjang 150x1c0,15 meter senilai Rp34,45 juta.

Selain untuk pembangunan infrastruktur, lanjutnya, DD 2017 juga untuk pemberdayaan masyarakat yang antara lain digunakan pelatihan tim penyusun RPJMDes senilai Rp26,46 juta, pelatihan bagi tim pengelola kegiatan Rp19,82 juta, pelatihan peningkatan kapasitas aparatur desa Rp20,39 juta, pelatihan kader Posyadu Lansia Rp20,88 juta.

Kemudian untuk kegiatan Posyandu Rp20,4 juta, perlengkapan dan kegiatan bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) senilai Rp41,72 juta, dan untuk pengadaan alat kesenian tradisional senilai Rp57,2 juta.

Sedangkan biaya yang sumbernya dari ADD, lanjut, untuk penyelenggaraan pemerintahan dengan total Rp367,6 juta antara lain sebagai penghasilan tetap kepala desa dan perangkat Rp150 juta, tunjangan ketua dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Rp4,8 juta.

Kemudian untuk honor pengelola barang dan aset Rp400 ribu, honor tim penyusun RPJMDes Rp3,4 juta, operasional tim penyusun RPJMDes Rp3,75 juta, operasional kantor desa Rp165,86 juta, operasional BPD Rp22,3 juta, operasional dan insentif RT Rp14,5 juta.

Kegiatan pembinaan masyarakat yang dananya dari ADD antara lain kegiatan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Rp9 juta, untuk kegiatan adat Rp9 juta, kegiatan Karang Taruna Rp17,69 juta, kegiatan PKK Rp8,75 juta, kegiatan Linmas Rp14,8 juta, kegiatan PAUD Rp16,4 juta, kerukunan umat beragama Rp54 juta, pembinaan seni budaya Rp14 juta.

"Kami bersyukur atas adanya DD dari APBN dan ADD dari APBD Kabupaten Kutai Timur ini sehingga kami bisa membangun sejumlah infrastruktur dan memberdayakan masyarakat. Namun mengingat kondisi desa kami yang masih tertinggal, maka untuk tahun-tahun mendatang anggarannya bisa dinaikkan," tutur Ilit. (*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017