Penajam (ANTARA Kaltim) - Wakil Bupati Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Mustaqim MZ menyoroti buruknya kualitas pengerjaan pembangunan jembatan di Desa Sumber Sari, Kecamatan Babulu, karena sudah mengalami keretakan di beberapa bagian.

"Jembatan di Desa Sumber Sari itu banyak retak di beberapa bagian, padahal pembangunan jembatan itu belum selesai dan sangat berisiko menimbulkan bahaya," kata Mustaqim saat ditemui di Penajam, Jumat.

Wabup sangat kecewa melihat pengerjaan pembangunan jembatan di Desa Sumber Sari yang pembiayaannya menggunakan dana desa.

"Saya sempat meninjau pengerjaan jembatan itu dan kondisi jembatan yang belum rampung pengerjaannya itu sudah retak di beberapa bagian," ujar Mustaqim.

Menurut ia, pembangunan infrastruktur di desa dengan menggunakan dana desa jangan dilaksanakan asal-asalan, karena harus dipertanggungjawabkan dan dapat menjadi masalah hukum.

Kepala Desa Sumber Sari Iqbal Albertus ketika ditemui terpisah mengatakan, keretakan jembatan itu akibat tersenggol alat berat saat mengangkut bendungan.

Proyek jembatan di lingkungan RT 1 Desa Sumber Sari tersebut sempat dihentikan, karena menunggu pencairan dana desa tahap kedua.

Pengerjaan jembatan yang pembiayaannya menggunakan dana desa dengan nilai sekitar Rp250 juta itu dimulai pada Juni 2017.

"Sampai saat ini pengerjaannya sudah mencapai 60 persen," tambah Iqbal.

Ia menambahkan, perbaikan jembatan tersebut masuk pengerjaan tahap dua dan ditargetkan rampung pada Desember 2017.

Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara terus mengingatkan pemerintah desa selaku penyelenggara kegiatan lebih memperhatikan penggunaan dana desa agar tidak ada penyalahgunaan dan terhindar dari masalah hukum. (*)       

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017