Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Pertumbuhan produksi industri pengolahan skala mikro dan kecil di Provinsi Kalimantan Timur pada triwulan III tahun 2017 mengalami kenaikan sebesar 9,42 persen jika dibandingkan dengan pertumbuhan di triwulan sebelumnya.

"Jenis-jenis industri pengolahan mikro dan kecil yang mengalami kenaikan pada triwulan III, antara lain industri farmasi, produk obat kimia, dan obat tradisional yang naik 56,75 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kaltim M Habibullah di Samarinda, Kamis.

Selain itu, lanjutnya, industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki tumbuh 44,91 persen, industri percetakan dan reproduksi media rekaman naik 36,84 persen, serta industri pengolahan lainnya naik 23,63 persen.

Selanjutnya adalah industri barang galian bukan logam naik 20,37 persen, industri barang logam, bukan mesin dan peralatannya naik 9,30 persen, industri karet dan barang dari karet, naik 8,61 persen, industri tekstil naik 6,39 persen, industri pakaian jadi naik 0,52 persen, industri alat angkutan naik 0,36 persen.

Meski secara umum industri pengolahan ini mengalami kenaikan, Habibullah mengatakan masih ada beberapa jenis industri pengolahan mikro dan kecil yang mengalami penurunan, seperti industri minuman yang turun 14,03 persen.

Kemudian industri kayu, barang dari kayu dan gabus, serta barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya turun 11,98 persen, industri furnitur turun 2,58 persen, dan industri makanan turun 0,37 persen.

Ia melanjutkan, jika dibandingkan dengan triwulan sebelumnya, maka perkembangan industri mikro dan kecil pada triwulan III-2017 mengalami peningkatan yang ditunjukkan dengan angka pertumbuhan produksi sebesar 9,42 persen.

Angka pertumbuhan produksi ini lebih banyak dipengaruhi oleh tingginya permintaan yang diterima oleh pengusaha dibandingkan dengan yang terjadi pada triwulan sebelumnya.

"Pertumbuhan industri di Kaltim juga dipengaruhi oleh situasi pasar yang kembali normal setelah adanya libur selama Ramadhan dan Lebaran Idul Fitri yang dilakukan para pelaku industri mikro dan kecil tersebut," ucap Habibullah.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017