Tana Paser (ANTARA Kaltim) - Pemerintah Kabupaten Paser telah menampung sebanyak 369 usulan perizinan yang diajukan para pelaku usaha mikro dan kecil di daerah itu.

"Dari catatan kami, ada 369 usulan izin UMK di Kabupaten Paser pada tahun ini," kata Kabid Deputi Restrukturisasi dan Usaha pada Kementerian Koperasi dan UKM Yahmadi saat menjadi narasumber dalam Sosialisasi Perundang-undangan Perizinan UKM di Tanah Grogot, Kamis. 

Sosialisasi yang digelar di Kantor Bupati Paser itu dihadiri  pelaku usaha dan organisasi perangkat daerah. 

Selain dari Kemenkop UKM, sosialisasi yang berlangsung sehari itu juga menghadirkan narasumber dari Dinas Perindagkop Provinsi Kaltim Henny Purwaningsih dan Kepala Disperindagkop Paser Ardiansyah. 

Sebanyak 369 usulan perizinan UKM ini sebagian besar berasal dari Kecamatan Tanah Grogot dan Kuaro.

Menurut Yahmadi, perizinan UKM saat ini sudah didelegasikan kepada camat, kepala desa dan lurah.

"Dasar hukumnya yakni Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 98 tahun 2014, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 83 tahun 2014, ditambah dengan peraturan daerah setempat yakni peraturan Bupati Paser Nomor 42 tahun 2015," kata Yahmadi. 

Pendelegasian itu juga dilandasi dari nota kesepahaman tiga menteri, yaitu mendagri, menkop UKM dan mendag 

Camat, kata Yahmadi, telah mendapat pendelegasian kewenangan dari bupati dan wali kota terkait perizinan tersebut, serta dapat melimpahkan kepada lurah atau kades.

"Surat izin UKM bisa diterbitkan paling lambat satu hari kerja sejak pendaftaran diterima, yang penting berkasnya lengkap dan benar," ujar Yahmadi.

Namun demikian, pemerintah juga memiliki kewenangan untuk mencabut izin usaha tersebut, jika pelaku usaha melanggar ketentuan perundang-undangan.

Yahmadi juga mengatakan bahwa dalam pengurusan perizinan tersebut tidak dikenakan biaya, retribusi atau pungutan. (*)

Pewarta: R Wartono

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017