Samarinda (ANTARA Kaltim) - Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda, Kalimantan Timur, mengencarkan kegiatan sosialisasi penyalahgunaan narkoba dan obat-obatan ilegal tanpa resep dokter kepada kalangan pelajar di daerah setempat.

Siaran pers BNNP Kaltim yang diterima di Samarinda, Rabu, menyebutkan kegiatan sosialisasi lanjutan dilaksanakan di SMPN 1 Samarinda, Senin (25/9). Dalam kegiatan tersebut juga dilakukan tes urine secara mandiri dan swadaya kepada 303 siswa/siswi baru.

Dari hasil tes urine tidak ditemukan satupun siswa/siswi yang menggunakan narkoba.

Kepala BNNK Kota Samarinda Siti Zaikhomsyah menjelaskan, masa remaja merupakan suatu fase perkembangan dari masa anak-anak menuju dewasa dalam membentuk perkembangan diri seseorang.

"Apabila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka hancurlah masa depannya. Pada masa remaja justru keinginan untuk mencoba-coba, mengikuti tren dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali," ujarnya.

Menurut Siti, meskipun semua kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja.

Dan yang menjadi lebih gawat lagi, apabila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian.

"Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa," jelas Siti.

Selain di SMPN 1, program sosialisasi dalam rangka "BNN Goes To School" juga dilaksanakan di SMPN 11 Samarinda dan beberapa sekolah lain serta perguruan tinggi.

BNN Goes to School adalah sebuah program keliling ke lingkungan sekolah dalam upaya mencapai lingkungan pendidikan yang bersih dari narkoba. Sekolah dipandang memiliki peranan yang sangat penting dalam penanggulangan masalah Narkoba. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017