Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sistem perguliran ternak sapi dari hasil bantuan pemerintah yang diterapkan oleh kelompok ternak di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menerapkan model setor indukan bunting minimal enam bulan.

"Jika indukan sudah melahirkan, pedetnya milik penerima awal. Sedangkan indukannya tetap dipelihara sampai bunting enam bulan, baru digulirkan lagi," ujar Kabid Perbibitan dan Budidaya Dinas Peternakan Provinsi Kaltim I Gusti Made Jaya Adhi di Samarinda, Kamis.

Ia menjelaskan, sapi jenis brahman cross (BC) bantuan dari pemerintah tahun 2015 yang diberikan kepada peternak, kini sudah banyak yang melahirkan sehingga anak di kelahiran pertama tersebut menjadi milik penerima pertama.

Begitu pula dengan perguliran berikutnya, setelah anaknya lahir akan menjadi milik peternak yang memelihara, sedangkan induknya yang sudah bunting enam bulan, kembali digulirkan kepada peternak lain yang tergabung dalam kelompok ternak.

"Model seperti ini diharapkan indukan tetap bisa memproduksi anak sampai delapan kali melahirkan bahkan lebih, termasuk untuk memperkecil kemungkinan penjualan induk yang masih produktif," tuturnya.

Pada 25 Agustus 2017, pihaknya telah melakukan panen pedet (anak sapi) dan redistribusi di Kelompok Tani Mekar Jaya, Desa Gunung Mulya, Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara.

Panen pedet dan redistribusi itu terdiri dari indukan BC sebanyak 35 ekor, pejantan lima ekor, anak ke-1 ada 28 ekor, dan anak ke-2 sebanyak empat ekor.

Dari panen pedet tersebut, maka anak pertama menjadi milik kelompok asal, yakni Kelompok Tani Mugirejo, Babulu, dengan jumlah anakan sebanyak 28 ekor.

"Panen pedet dan redistribusi ternak dilakukan untuk mendukung program Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting (Upsus Siwab) yang merupakan gerakan nasional sebagai lanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya, guna mendorong pertumbuhan kelahiran sapi potong," ucap Jaya Adhi.

Ia melanjutkan, redistribusi ternak dilakukan terhadap sapi BC yang didistribusikan kepada kelompok tani tahun 2015. Ada penambahan kelompok dari awalnya 15 kelompok menjadi 27 kelompok, setelah dilakukan redistribusi, sehingga terdapat 12 kelompok penerima baru.

Untuk kelompok redistribusi di Kecamatan Babulu adalah Poktan Karya Jaya menerima10 ekor, Istiqomah 21 ekor, Karya Bakti 13 ekor, Mekar Jaya 40 ekor, Karya Baru 21 ekor, Mekar Sari 44 ekor.

"Kemudian di Kecamatan Sepaku ada Poktan Sri Rejeki 33 ekor, Harapan Maju 24 ekor, Kreatif Mandiri 22 ekor, dan Poktan Rumput Harapan 25 ekor. Sedangkan di Kecamatan Penajam yaitu Poktan Subur Makmur 23 ekor, sehingga total indukan sapi BC yang dilakukan redistribusi sebanyak 251 ekor," ujarnya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017