Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Sebagian wilayah Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, dilanda banjir bertepatan dengan peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-72, Kamis, seiring hujan deras yang turun sejak pukul 03.00 Wita dini hari.

Pantauan Antara di Balikpapan mencatat di Jalan Beller, Kelurahan Damai, di bagian paling rendah ketinggian genangan air hampir mencapai atap rumah warga, sementara di Jalan MT Haryono sampai depan RS Siloam, air melewati tinggi mata kaki pada pukul 07.00 pagi.

Di jalan tersebut, sepanjang lebih dari 500 meter, air menggenang hingga 60 cm pada pagi hari.

Warga dari arah utara atau Balikpapan Baru yang ingin ke arah Klandasan atau Stal Kuda harus memutar melalui jalan yang melewati perumahan Bukit Damai Sentosa.

"Sejak itu juga kami bersiaga dengan perahu karet, menjaga kemungkinan terburuk, seperti mengungsikan warga," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Balikpapan Suseno.

Selepas dhuhur baru air mulai surut walapun baru separonya. Mobil-mobil yang lantainya tinggi sudah berani melintas, begitu pula sepeda motor.

Menurut warga sekitar, banjir lambat surut karena berbarengan dengan pasang air laut.

Sejumlah titik lain yang juga dilanda banjir adalah kawasan Balikpapan Baru, Pasar Segar, Tugu Adipura-Jalan A Yani, Jalan Jenderal Sudirman, Perumahan Balikpapan Regency, Jalan Jenderal Soetojo Simpang Gunung Malang, dan Jalan Ruhui Rahayu 2.

Selain itu, kawasan Perumahan Polda, Jalan Mulawarman di dekat Jembatan Batakan I, Perumahan Tamansari Bukit Mutiara di dekat kolam renang, Jalan Tumaritis, dan kawasan rendah di belakang kuburan Patok Merah di Jalan Mulawarman, Balikpapan Timur, juga tak luput digenangi air.

Di kawasan itu, seperti di Jalan Jenderal Sudirman-Soetojo S, Jalan A Yani Tugu Adipura atau Kawasan Gunung Kawi, air di jalan hanya semata kaki, namun air itu limpahan dari selokan besar sedalam hampir dua meter.

"Kawasan Jalan Beller memang paling parah, karena di situ pertemuan sejumlah saluran air untuk terus ke laut," tambah Suseno.

BPBD menyiagakan tidak kurang dari 100 personelnya dan peralatan pendukung, kendati hingga kini tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.

"Kami di Jalan Beller ini sudah mengalami ini (banjir) bertahun-tahun. Kami tetap berharap pemerintah kota segera melaksanakan apa yang sudah direncanakan untuk mengatasi banjir," kata Kartolo, warga setempat.

Satu rencana itu adalah melebarkan parit besar yang mengalirkan air ke laut dan membersihkan lumpur yang mengendap di dalamnya.

Rencana itu belum bisa terlaksana karena harus membebaskan lahan milik warga, sementara anggaran Pemkot Balikpapan sangat terbatas akibat defisit. (*)       

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017