Bontang (ANTARA News-Kaltim) - Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Mall Tanwil (BMT) Mitra Amanah Bontang mendukung program mengatasi masalah kemiskinan melalui program layanan kredit usaha mikro bagi keluarga miskin.

"Saat ini BMT membina 74 kelompok mitra binaan, dimana satu kelompok memiliki anggota lima orang. Mitra BMT menyebar di Kecamatan Bontang Utara empat kelompok, Bontang Barat tiga kelompok dan Bontang Selatan 67 kelompok dengan tingkat kemacetan 0,5 persen," ujar Manajer BMT Mitra Amanah Wagiran di Bontang, Selasa.

Ia menjelaskan bahwa selain memberikan layanan kelompok dengan tidak memakai jaminan tetapi sistem tanggung renteng, juga melayani peminjaman perseorangan dengan jaminan. Omzet pinjaman kelompok mencapai Rp2 miliar.

"Program ini sebagai upaya kami dalam mendukung program pengentasan kemiskinan pada keluarga miskin di daerah ini," paparnya.

BMT Mitra Amanah di usia tahun kedua ini, dalam kiprahnya memberikan layanan kredit usaha mikro bagi keluarga miskin potensial patut diteladani oleh lembaga keuangan lainnya yang memang peduli dalam program pengentasan kemiskinan.

“Secara hitung-hitungan, dengan jasa satu persen perbulan, boleh dibilang kami rugi.  Karena biaya operasionalnya tinggi,” ujar Amanah Wagiran mengenai peran lembaga yang didirikan dengan naungan LAZ Yaumil PT. Badak Bontang Kaltim .

Saat ini BMT membina 74 kelompok mitra binaan, dimana satu kelompok memiliki anggota lima orang.   Mitra BMT menyebar di Kecamatan Bontang Utara empat kelompok, Bontang Barat tiga kelompok dan Bontang Selatan 67 kelompok dengan tingkat kemacetan 0,5 persen. 

Satu strategi pembinaan yang menarik sebagai best practise KJKS BMT Mitra Amanah adalah setelah calon anggota kelompok memenuhi persyaratan, yakni ada usaha minimal enam bulan, bersedia disurvei, satu lokasi RT maka Calon kelompok harus melalui tahapan lebih lanjut.

Tahapan lebih lanjut ini, yakni latihan wajib kelompok (LWK) selama lima hari dan yang ikut wajib para istri atau ibu walau yang memiliki usaha suami.

Materi LKW selama lima hari yakni taaruf, profile BMT Mitra Amanah, produk, game atau tadarus Al quran, pengajuan. 
Dalam pembinaan lebih lanjut (binjut) sesuai kesepakatan, kelompok rutin melakukan pertemuan disentuh secara rupiah dan ruhiah dengan pembinaan manajemen usaha serta mental dan diawal pertemuan secera serempak kembali membaca ikrar anggota BMT Mitra Amanah.

“Kemarin ada kasus, gara-gara tidak setuju jika yang ikut harus istri karena yang usaha adalah para suami, akhirnya satu kelompok batal,” imbuh Zulkifli dan Zainal marketing sekaligus pendamping BMT Mitra Amanah.

Pewarta:

Editor : Iskandar Zulkarnaen


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2011