Samarinda (ANTARA Kaltim) - Sekelompok anak muda yang tergabung dalam Remaja Peduli Bencana atau Repena Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyatakan prihatin dengan masih maraknya kasus penyalahgunaan inhalan jenis lem serta alkohol dan obat-obatan tanpa resep dokter yang terjadi di wilayah setempat.

"Terus terang, kami gelisah melihat perilaku sebagian remaja di Kota Samarinda yang kian hari kian banyak yang menjadi pecandu lem (ngelem) dan alkohol," kata Ketua Rependa Samarinda Pandu Samudra saat berkunjung ke kantor Badan Narkotika Nasional Kota Samarinda, Selasa.

Kedatangan pengurus Repena ditemui Kasubag Umum BNNK Samarinda Noor Isnainiyah didampingi Humasnya Ahmad Fadholi.

"Sebagai organisasi remaja yang perhatian dalam penanggulangan bencana, kami merasa terdorong untuk ikut ambil bagian dalam kegiatan pencegahan," tambah Pandu.

Dari kunjungannya ke BNNK Samarinda, ia berharap anggota Repena dapat memahami bahaya nyata dari penyalahgunaan inhalan jenis lem dan alkohol maupun obat-obatan apotik tanpa disertai resep dokter.

"Kami sering melihat di lapangan adik-adik kita menyalahgunakan ini, tapi kami juga belum mengerti apa yang semestinya dilakukan," ujarnya.

Pada kesempatan itu, pengurus Repena Samarinda mendapat pemahaman dari BNNK terkait inhalan, termasuk bagaimana prosesnya bisa merusak tubuh dan ancaman kecanduan sampai kematian mendadak.

"Inhalan jenis lem dan alkohol itu termasuk bahan adiktif dan lebih berbahaya dari narkoba, karena pemakainya sebagian besar adalah anak-anak di bawah umur, sehingga berpotensi menghapus generasi penerus," kata Humas BNNK Samarinda Ahmad Fadholi.

Sebagai langkah pencegahan, lanjut Fadholi, BNNK Samarinda akan bekerja sama dengan Repena untuk membuat berbagai kegiatan dengan melibatkan kalangan remaja.

"Dari kegiatan tersebut, Para remaja di Kota Samarinda bisa lebih kreatif dan berprestasi dengan menjauhi narkoba dan obat-obatan terlarang, termasuk inhalan dan alkohol," tambahnya. (*)

Pewarta:

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017