Penajam (ANTARA Kaltim) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, membangun beberapa embung penampung air hujan agar dapat mencegah banjir di Kecamatan Sepaku.

"Beberapa embung kami bangun di areal perusahaan untuk mengantisipasi banjir di wilayah Sepaku," kata Kepala Bidang Kedaruratan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara Samudri, di Penajam, Sabtu.

Berdasarkan surat keputusankepala daerah pascabanjir pada Mei 2017 yang menyatakan siaga darurat banjir di Kecamatan Sepaku, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara terus melakukan sejumlah kegiatan untuk mengantisipasi bencana di wilayah itu.

Salah satu kegiatan untuk penanganan banjir di Kecamatan Sepaku tersebut, lanjut Samudri, yakni membuat embung di areal atau lokasi perusahaan yang beroperasi di kawasan itu.

BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara sudah melakukan survei untuk menentukan lahan yang akan dijadikan lokasi pembuatan embung di areal perusahaan tersebut.

"Perusahaan bersedia membuat sejumlah embung untuk menampung air hujan agar tidak masuk ke pemukiman warga," jelas Samudri.

Air yang tertampung di embung tersebut juga dapat dimanfaatkan untuk mengairi sawah atau kebun milik warga sekitar.

Selain minimnya daerah serapan air menurut Samudri, persoalan penebangan kayu di areal perusahaan hutan tanam industri juga menjadi penyebab terjadinya banjir di wilayah Kecamatan Sepaku.

"Banjir yang terjadi bukan saja disebabkan terjadinya pendangkalan alur sungai dan tersumbatnya gorong-gorong di daerah itu," ujarnya.

Limbah kayu yang diduga dari pabrik milik perusahaan kayu di sekitar wilayah itu menumpuk di depan gorong-gorong dan alur sungai, sehingga ketika hujan deras air sungai meluap hingga ke pemukiman warga.

Untuk mengantisipasi banjir yang sering terjadi di Kecamatan Sepaku tersebut, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum setampat, serta Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kalimantan Timur. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017