Samarinda (ANTARA Kaltim) - Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur daerah pemilihan Kota Samarinda Siti Qomariyah melakukan koordinasi dengan Pemerintah Kota Samarinda terkait perbaikan jalan rusak di sejumlah titik pascabanjir yang terjadi dua hari terakhir.

"Saya tadi sudah koordinasi dengan Pemkot Samarinda, dalam hal ini dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga terkait banyaknya lubang di jalan setelah terendam banjir dalam dua hari kemarin, bahkan ada yang terendam tiga hari di beberapa lokasi," ujar Qomariyah di Samarinda, Rabu.

Dalam koordinasi itu, lanjutnya, Dinas PU Bina Marga Samarinda menyatakan siap menambal sejumlah jalan yang berlubang setelah digerus air dan terendam banjir, namun kesulitan mencari pekerja karena saat ini banyak pekerja yang pulang kampung untuk mudik lebaran.

Terkait dengan itu, tambah legislator yang akrab disapa Qomay itu, kemudian mencarikan solusi agar penambalan jalan tetap bisa dilakukan mengingat lebaran semakin dekat.

Ia menghubungi warga setempat untuk bekerja menambal jalan berlubang dengan syarat semua biaya atau materaialnya ditanggung oleh Dinas PU Bina Marga.

"Saya tadi langsung telepon ke warga yang lingkungannya banyak jalan berlubang setelah banjir. Masyarakat setempat ternyata mau mengerjakan dan memang paham soal tambal menambal jalan berlubang, jadi tidak ada masalah. Semoga sebelum lebaran bisa bagus," katanya.

Ia melanjutkan, penambalan jalan berlubang ini hanya bersifat sementara, karena setelah lebaran perbaikan jalan di Samarinda harus terus dilakukan karena kondisi jalan sangat memengaruhi transportasi ekonomi warga, bahkan bisa menjadi penyebab kecelakaan.

Pada Selasa (20/6), katanya, ada warga Kelurahan Gunung Lingai yang jatuh dari sepeda motor gara-gara jalan berlubang di lokasi itu, sehingga korban mengalami luka serius di bagian tangan dan kaki.

Seiring dengan intensitas hujan yang tinggi di Samarinda akhir-akhir ini yang diperkirakan masih berlangsung hingga beberapa pekan ke depan, ia minta warga selalu waspada banjir dan waspada longsor karena banyak rumah warga yang berada di lereng bukit.

"Saya juga berharap warga tidak membuang sampah ke parit atau ke sungai, karena sampah tersebut akan menghambat perjalanan air. Apabila air tidak lancar, maka ia akan menimbulkan genangan dan terjadilah banjir," katanya. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017