Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, melakukan koordinasi dengan PT Pertamina (Persero) terkait ketersediaan bahan bakar minyak selama Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2017.

Kepala Bagian Perdagangan Disperindagkop UKM Kabupaten Penajam Paser Utara Rusli saat ditemui di Penajam, Selasa, mengatakan, koordinasi itu untuk memastikan pasokan BBM di daerah setempat tetap lancar dan tidak sampai terjadi kelangkaan.

Selain itu, Disperindagkop UKM juga terus memantau distribusi BBM di setiap stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) dan sejumlah agen penyalur minyak solar (APMS).

Menurut Rusli, dari seluruh BBM yang mengalami pengurangan pasokan dari Pertamina hanya jenis premium, karena SPBU yang berada di Jalan Provinsi Kilometer 1,5 Kelurahan Penajam belum beroperasi setelah terbakar pada akhir 2016.

"Untuk wilayah Kelurahan Penajam dan sekitarnya kekurangan suplai premium, karena SPBU yang terbakar beberapa waktu lalu hingga kini masih dalam perbaikan," ujarnya.

Sementara ini kuota premium di SPBU tersebut dialihkan ke APMS Petung, namun daya tampungnya sangat terbatas sehingga tidak semua kuota bisa tertampung.

"SPBU yang berada di Jalan Provinsi Kilometer 9 Nipah-Nipah tidak menyediakan lagi premium, jadi hanya APMS Petung yang menyediakan premium sehingga terpaksa kuota premium dialihkan ke APMS Petung," jelas Rusli.

Rusli menyatakan bahwa Pertamina siap kapan saja memasok BBM ke Kabupaten Penajam Paser Utara sesuai daya tampung tangki di masing-masing SPBU dan APMS.

Ia berharap SPBU yang berada di Kilometer 1,5 bisa beroperasi pada Ramadhan, agar kebutuhan premium untuk angkutan umum, masyarakat dan pengendara dari luar daerah yang melintas dapat terpenuhi.

"Jika angkutan umum terus menerus menggunakan BBM jenis pertalite akan mempengaruhi tarif penumpang," tambahnya.

Pada kesempatan sebelumnya, Humas Pertamina MOR VI Kalimantan Alicia Irzanova menjelaskan, ada penambahan pasokan sekitar 7 persen untuk BBM dan 6 persen untuk elpiji selama Ramadhan hingga Idul Fitri mendatang.

Persediaan premium dinaikkan 3 persen menjadi 925 Kilo Liter perhari dari biasanya sekitar 900-an KL perhari.

Pertamina juga mengantisipasi kenaikan konsumsi elpiji 3 kg yang disubisidi pemerintah 8 persen lebih banyak atau 360 metrik ton (MT) perhari dibandingkan pemakaian rata-rata di luar Ramadhan.

Sedangkan untuk BBM nonsubsidi jenis pertalite, Pertamina menambah pasokan wilayah Kalimantan menjadi 646 KL perhari, yang berarti 16 persen lebih banyak dibanding hari biasa.

"Hanya solar yang menurun, diperhitungkan sampai 4 persen. Pada bulan Ramadhan, konsumsi solar sekitar 475 KL karena banyak perusahaan pengguna solar juga mengurangi aktivitasnya," kata Irzanova. (Kominfo PPU)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017