Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalimantan Timur Abdullah Sani berpendapat peringatan Hari Kebangkitan Nasional ke-109 merupakan momentum untuk meningkatkan upaya mewujudkan pemerataan pembangunan telekomunikasi hingga ke kawasan perbatasan.

"Selama ini kami terus berupaya mewujudkan pemerataan pembangunan bidang telekomunikasi di kawasan perbatasan, terpencil, dan daerah pinggiran. Pada kurun 2013 hingga 2017, kami sudah membangun 11 menara telekomunikasi," ujar Sani di Samarinda, Jumat.

Diakuinya bahwa sejumlah desa di perbatasan dan pulau terluar belum terlayani jaringan telekomunikasi nirkabel. Namun, katanya, upaya selama ini dalam membangun menara merupakan bukti komitmen pemerintah melakukan pemerataan pembangunan.

Setiap pembangunan membutuhkan waktu panjang dan dukungan keuangan, sehingga ia minta, semua pihak bersabar karena saat ini kondisi keuangan Kaltim sedang defisit akibat perekonomian global yang belum ada kepastian.

Sebanyak 11 menara telekomunikasi yang telah terbangun, bermanfaat untuk membuka keterisoliran sehingga warga masyarakat kawasan tersebut bukan saja bisa bertelepon menggunakan teknologi nirkabel, dan bisa mengakses data internet.

"Sekarang mereka tidak hanya bisa menelepon dengan layanan 2G, sebagian diantaranya sudah bisa mengakses internet layanan 3G. Khususnya di Long Bagun dan Ujohbilang, Kabupaten Mahakam Ulu, tuturnya.

Sedangkan ke depan, lanjutnya, diharapkan semua daerah yang sudah bisa mengakses layanan 2G, ditingkatkan menjadi layanan 3G.

Dalam kaitan ini, ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Menteri Kominfo agar segera mewujudkan permintaan masyarakat untuk dapat mengakses internet tersebut.

Pemerataan pembangunan tersebut secara perlahan akan diwujudkan, sehingga diharapkan ke depan seluruh wilayah Kaltim mendapat pelayanan 3G. Sementara untuk daerah perkotaan sudah masuk generasi 4G dan 4,5G yang dapat mengakses data lebih cepat.

"Ini merupakan salah satu bentuk dari implementasi Harkitnas, sehingga warga di kawasan perbatasan dan kawasan pesisir juga bisa bangkit dalam menambah wawasan dan pengetahuan setelah bisa mengakses internet," ucap Sani.

Ia juga mengaku terus mendidik masyarakat dalam memanfaatkan teknologi informasi yang kian berkembang, yakni menggelar program pelatihan penggunaan internet secara benar dan sehat.

Pihaknya juga sudah melakukan sosialisasi antisipasi penyebaran virus ransomeware WannaCry yang bekerja melalui jaringan internet dan bisa merusak data.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017