Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, berupaya memperkuat kolaborasi lintas instansi untuk mencapai dan menyukseskan swasembada pangan.
Kepala Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto, saat ditemui di Penajam, Kamis, menyatakan, terwujudnnya swasembada pangan bukan saja kinerja dari Distanak, namun di beberapa sektor memerlukan peran instansi lain.
"Distanak itu hanya fokus pada produksi, terkait serapan gabah petani bagian Dinas Ketahanan Pangan berkolaborasi dengan Dipserindagkop UKM dan Bulog," ujarnya.
Joko Dwi Fetrianto menjelaskan Distanak tidak bisa bekerja sendiri sebab ada beberapa tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang melibatkan instansi lain.
"Kami terus berupaya memperkuat kolaborasi lintas instani, baik instansi di pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat," katanya.
Joko Dwi Fetrianto mencontohkan, Dinas Pekerjaan Umum menangani infrastruktur pengairan, pemasaran hasil pertanian kewenangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, jika menyangkut harga hasil pertanian peranan Dinas Ketahanan Pangan.
"Penyediaan air dan pembangunan bendungan itu ranahnya Dinas Pekerjaan Umum, jadi perlu kolaborasi lintas instansi," ucapnya.
Joko Dwi Fetrianto menimpali lagi, "sistem kerja sama lintas instansi harus dibentuk dan diperkuat, karena Distanak tidak bisa bergerak sendiri kembangkan pertanian,".
Menurut dia, perlu kolaborasi lintas instansi, baik dengan instansi terkait di pemerintah kabupaten, provinsi mauoun pemerintah pusat untuk dapat mewujudkan swasembada pangan.
Peningkatan hasil pertanian itu lanjut Joko Dwi Fetrianto, menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Sementara pada 2017, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan tanam padi seluas 16.000 hektare, 4.500 hektare jagung, bawang merah 72 hektare, serta 40 hektare tanaman cabai. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
Kepala Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Joko Dwi Fetrianto, saat ditemui di Penajam, Kamis, menyatakan, terwujudnnya swasembada pangan bukan saja kinerja dari Distanak, namun di beberapa sektor memerlukan peran instansi lain.
"Distanak itu hanya fokus pada produksi, terkait serapan gabah petani bagian Dinas Ketahanan Pangan berkolaborasi dengan Dipserindagkop UKM dan Bulog," ujarnya.
Joko Dwi Fetrianto menjelaskan Distanak tidak bisa bekerja sendiri sebab ada beberapa tugas pokok dan fungsi pekerjaan yang melibatkan instansi lain.
"Kami terus berupaya memperkuat kolaborasi lintas instani, baik instansi di pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat," katanya.
Joko Dwi Fetrianto mencontohkan, Dinas Pekerjaan Umum menangani infrastruktur pengairan, pemasaran hasil pertanian kewenangan Dinas Perdagangan, Perindustrian, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, jika menyangkut harga hasil pertanian peranan Dinas Ketahanan Pangan.
"Penyediaan air dan pembangunan bendungan itu ranahnya Dinas Pekerjaan Umum, jadi perlu kolaborasi lintas instansi," ucapnya.
Joko Dwi Fetrianto menimpali lagi, "sistem kerja sama lintas instansi harus dibentuk dan diperkuat, karena Distanak tidak bisa bergerak sendiri kembangkan pertanian,".
Menurut dia, perlu kolaborasi lintas instansi, baik dengan instansi terkait di pemerintah kabupaten, provinsi mauoun pemerintah pusat untuk dapat mewujudkan swasembada pangan.
Peningkatan hasil pertanian itu lanjut Joko Dwi Fetrianto, menyangkut dengan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani.
Sementara pada 2017, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara menargetkan tanam padi seluas 16.000 hektare, 4.500 hektare jagung, bawang merah 72 hektare, serta 40 hektare tanaman cabai. (Kominfo PPU)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017