Berau (ANTARA Kaltim) - Perwakilan BKKBN Kaltim kembali memberikan perhatian serius dengan memprioritaskan pelayanan KB di Pulau Maratua Kabupaten Berau,Provinsi Kaltim  yang merupakan pulau terluar berbatasan dengan Negara Pilipina dan Malaysia.

"Penduduk di Pulau Maratua banyak memiliki pasangan usia muda sehingga perlu diberikan pemahaman tentang program Kependudukan KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) dan  pelayanan KB gratis,"kata Kepala Perwakilan BKKBN Kaltim, Eli Kusnaeli , saat meninjau pelaksanaan pemasangan kontrasepsi bagi akseptor  baru ,Jumat (5/5).

Ia mengatakan penggarapan atau  sasaran program KB di pulau terluar menjadi prioritas  karena salah satunya untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia  (NKRI) . Mereka harus mendapatkan perhatian dan pembinaan berbagai program pemerintah dan diharapkan Sumber Daya Manusia (SDM) mereka berkualitas sehingga bisa sejahtera.

Adapun bentuk perhatian BKKBN Kaltim  terhadap mereka yang berada di kepulauan terluar adalah dengan memberikan pelayanan, pembinaan melalui program Bina Balita, Bina Remaja dan Bina Lansia, menjaga kesehatan reproduksi , Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera (UPPKS)  serta  membentuk Pusat Informasi Konseling (PIK) di sekolah dan di lingkungan masyarakat.

"Pelayanan KB gratis di Kampung  Payung-Payung Kecamatan Maratua Kabupaten Berau di targetkan minimal 50 akseptor baru dengan menggunakan  Motode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP),”kata Eli.

Lanjut dia kegiatan pelayanan di Kecamatan Maratua adalah merupakan rangkaian kegiatan TNI Manunggal KB-Kesehatan (TMKK) yang dicanangkan oleh Komandan Korem 091/ASN, Brigjen TNI Makmur Umar di Kampung Labanan Makarti Kecamatan Teluk Bayur,Kabupaten Berau pada Kamis (4/5).

 Menurutnya  BKKBN Kaltim, OPD KB Kabupaten Berau, pihak Kecamatan, TNI , pihak Puskesmas  serta PLKB setempat telah melakukan koordinasi untuk terus  memberikan penyuluhan, pembinaan dan pelayanan terhadap masyarakat yang berada di Pulau Maratua.

"Selain itu juga dalam waktu dekat di Kecamatan Maratua akan dibentuk kampung KB sama seperti daerah lainnya di Kaltim,"kata Eli.

Sementara itu Camat Maratua, Marsudi memberikan apresiasi terhadap kegiatan pelayanan KB gratis kepada warganya yang memang membutuhkan pelayanan  kontasepsi.

"Di Kecamatan Maratua memang banyak pasangan usia muda, mereka rata-rata setelah lulus SMA bahkan lulus SMP  sudah menikah, untuk itulah mereka perlu pemahaman tentang program KB sehingga bisa mengatur jarak melahirkan," katanya.

Menurutnya kesadaran masyarakat tentang program KB masih kurang, sehingga perlu diberikan pemahaman dan penyuluhan kepada para remaja sehingga tidak menikah di usia muda seperti sekarang ini.

Ia mengatakan minimal yang perempuan berusia 20 tahun dan laki-laki usia 25 tahun, paling tidak mereka bisa selesaikan pendidikannya minimal D3 atau sarjana, sehingga matang dalam berumah tangga.

"Kami berharap BKKBN Kaltim dan OPD terkait terus melakukan kegiatan seperti ini di Kecamatan Maratua dan kami siap untuk mendukung dengan warga di empat kampung yakni kampung Teluk Harapan, kampung Payung-Payung, Kampung Besilian dan Teluk Alulu dengan jumlah penduduk  sekitar 4000 jiwa dan  1.600 KK,"Ujar Marsudi(*)

Pewarta: Rachmad

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017