Penajam (ANTARA Kaltim) - Produksi ikan tangkapan nelayan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, sepanjang 2016 mencapai sekitar 7.000 ton atau melebihi target yang diproyeksikan sebanyak 5.000 ton.

Sekretaris Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Penajam Paser Utara Evi Viola Violeta saat dihubungi di Penajam, Senin, mengatakan produksi ikan tangkap nelayan terus meningkat setiap tahunnya.

"Hasil tangkapan ikan mengalami peningkatan setiap tahunnya, bahkan melebihi target dengan jumlah nelayan mencapai 4.701 orang," jelasnya.

Sebenarnya, menurut Evi Viola, produksi ikan tangkap dari nelayan bisa lebih besar dibanding hasil budidaya ikan tambak.

Namun, Dinas Kelautan dan Perikanan kesulitan mendata hasil tangkapan ikan nelayan, karena masih banyak nelayan yang langsung menjual ikan tangkapannya kepada pembeli dan tidak menjualnya di pasar yang ada di Penajam Paser Utara.

"Banyak hasil tangkapan nelayan langsung dijual kepada pembeli, baik saat masih di tengah laut maupun di darat, sehingga kami susah untuk mencatat tangkapan nelayan itu. Jadi, produksi ikan masih didominasi budidaya kolam atau tambak," ungkap Evi Viola.

Hasil produksi budidaya ikan tambak di Kabupaten Penajam Paser Utara mencapai sekitar 9.000 ton per tahun dengan jumlah pembudidaya 1.344 orang.

Evi Viola menjelaskan dengan potensi sumber daya perikanan dan kelautan di wilayah Penajam Paser Utara yang cukup besar, tercatat sebanyak 259 orang menggeluti usaha pengolahan hasil kelautan dan perikanan.

"Ribuan masyarakat menggeluti bidang perikanan dan kelautan itu tersebar di Kecamatan Penajam, Waru, Babulu, dan Kecamatan Sepaku," katanya.

Evi Viola berharap bidang kelautan dan perikanan mampu menambah pendapatan asli daerah melalui produksi ikan, baik dari nelayan tangkap maupun budidaya ikan tambak.

Untuk meningkatkan hasil tangkap ikan dan budidaya kolam atau tambak, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara memberikan dukungan berupa peningkatan keahlian dan peralatan. (Kominfo PPU)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017