Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, menyiapkan sejumlah strategi dan bekerja sama dengan beberapa instansi terkait langkah antisipasi jika terjadi banjir saat pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer jenjang SMP/MTs pada 2-8 Mei 2017.
"Untuk mengantisipasi `force majeure` banjir di Samarinda, kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol Pamong Praja untuk pengerahan kendaraan," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Samarinda Suar Wiguno di Samarinda, Jumat.
Menurut ia, terdapat tiga kriteria antisipasi yang disiapkan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya masalah "darurat sekolah" akibat rawan banjir tersebut.
Kriteria pertama adalah untuk sekolah banjir dan jalanan menuju sekolah banjir yang bisa terjadi di SMPN 6, 11, 13, 14, 20, 24, dan 26.
Kriteria kedua adalah sekolah aman dari banjir, namun jalan menuju sekolah tergenang banjir. Kondisi ini bisa terjadi pada siswa yang sekolah di SMPN 7, 12, 17, dan 19.
"Kemudian kriteria ketiga adalah sekolah banjir, namun jalanan menuju sekolah aman. Kondisi ini bisa terjadi pada SMPN 5 dan SMPN 15. Masing-masing kriteria ini telah kami siapkan antisipasinya, karena pemetaan telah dilakukan sehingga kepastian tindakan juga sudah terukur," ujar Suar.
Ia juga mengatakan jumlah sekolah di Samarinda yang siap melaksanakan UNBK tahun ini melebihi target nasional, karena kepesertaannya mencapai sekitar 80 persen atau 90 sekolah dari total 123 sekolah yang ada.
Secara nasional, katanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan tahun ini terdapat 60 persen sekolah menggelar UNBK, tapi UNBK SMP/MTs di Samarinda pesertanya mencapai 80 persen.
Menurut Suar, jumlah peserta Ujian Nasional SMP/MTs di Samarinda baik negeri maupun swasta mencapai 13.325 siswa, dengan rincian 6.733 laki-laki dan 6.592 perempuan yang berasal dari 123 sekolah.
"Meski kami sudah menyiapkan sejumlah antisipasi jika terjadi banjir, namun kami tetap berdoa memohon kepada Allah SWT agar saat pelaksanaan UNBK di Samarinda, tidak hujan deras supaya tidak terjadi banjir," tutur Suar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Untuk mengantisipasi `force majeure` banjir di Samarinda, kami telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan Satpol Pamong Praja untuk pengerahan kendaraan," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Samarinda Suar Wiguno di Samarinda, Jumat.
Menurut ia, terdapat tiga kriteria antisipasi yang disiapkan dalam menghadapi kemungkinan terjadinya masalah "darurat sekolah" akibat rawan banjir tersebut.
Kriteria pertama adalah untuk sekolah banjir dan jalanan menuju sekolah banjir yang bisa terjadi di SMPN 6, 11, 13, 14, 20, 24, dan 26.
Kriteria kedua adalah sekolah aman dari banjir, namun jalan menuju sekolah tergenang banjir. Kondisi ini bisa terjadi pada siswa yang sekolah di SMPN 7, 12, 17, dan 19.
"Kemudian kriteria ketiga adalah sekolah banjir, namun jalanan menuju sekolah aman. Kondisi ini bisa terjadi pada SMPN 5 dan SMPN 15. Masing-masing kriteria ini telah kami siapkan antisipasinya, karena pemetaan telah dilakukan sehingga kepastian tindakan juga sudah terukur," ujar Suar.
Ia juga mengatakan jumlah sekolah di Samarinda yang siap melaksanakan UNBK tahun ini melebihi target nasional, karena kepesertaannya mencapai sekitar 80 persen atau 90 sekolah dari total 123 sekolah yang ada.
Secara nasional, katanya, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menargetkan tahun ini terdapat 60 persen sekolah menggelar UNBK, tapi UNBK SMP/MTs di Samarinda pesertanya mencapai 80 persen.
Menurut Suar, jumlah peserta Ujian Nasional SMP/MTs di Samarinda baik negeri maupun swasta mencapai 13.325 siswa, dengan rincian 6.733 laki-laki dan 6.592 perempuan yang berasal dari 123 sekolah.
"Meski kami sudah menyiapkan sejumlah antisipasi jika terjadi banjir, namun kami tetap berdoa memohon kepada Allah SWT agar saat pelaksanaan UNBK di Samarinda, tidak hujan deras supaya tidak terjadi banjir," tutur Suar. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017