Samarinda (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan Kota Samarinda, Kalimantan Timur, memberikan apresasi tinggi kepada masyarakat khususnya para orang tua yang ikut menyukseskan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer, dengan meminjamkan laptop untuk dipakai siswa.
"Banyak sekolah negeri maupun swasta di Samarinda yang terbatas memiliki komputer atau laptop, sehingga untuk menyelenggarakan UNBK sekolah harus meminjam laptop kepada orang tua siswa," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Samarinda Suar Wiguno di Samarinda, Kamis.
Menurut ia, sikap tolong menolong antara sekolah dan masyarakat ini dipastikan terjadi pada UNBK tingkat SMP yang digelar pada 2-8 Mei 2017.
Masing-masing sekolah sudah melakukan pertemuan dengan orang tua siswa terkait peminjaman laptop yang akan digunakan anak-anak mereka (siswa) untuk mengikuti UNBK.
"Setelah pertemuan itu, pihak sekolah membuat surat resmi peminjaman laptop kepada orang tua siswa. Selama laptop tersebut digunakan untuk UNBK, jika terjadi kerusakan akan menjadi tanggung jawab sekolah," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SMP Aminah Syukur Samarinda Amiruddin mengatakan pihaknya telah membuat surat peminjaman laptop kepada orang tua siswa dan bertanggung jawab jika ada kerusakan ketika laptop tersebut digunakan selama UNBK.
"Bahkan, bukan hanya laptop orang tua siswa yang kami pinjam, banyak juga laptop para guru yang kami pinjam untuk menyukseskan UNBK, karena di sekolah kami ini tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. Jadi, bagi mereka yang tidak bisa meminjamkan laptop, maka kami yang mengusahakan dengan meminjam laptop milik guru," ujar Amiruddin.
Ia melanjutkan, di sekolah yang dipimpinnya terdapat 107 orang siswa/siswi yang telah terdaftar sebagai peserta UNBK.
Amiruddin berharap tidak ada kendala berarti selama UNBK berlangsung, sehingga semua bisa berjalan lancar.
Untuk mengantisipasi listrik PLN padam saat UNBK, SMP peraih predikat Adiwiyata Nasional ini juga telah menyiapkan dua unit generator set (genset) berkekuatan daya 8.700 watt.
"Satu genset berkekuatan 6.500 watt dan satu genset lagi berdaya 2.200 watt. Untuk genset yang besar kami cadangkan sebagai antisipasi utama jika listrik PLN padam, sedangkan genset yang kecil hanya sebagai pendukung, karena yang besar itu sudah kuat ketika kami lakukan uji coba kemarin," ujar Amir. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Banyak sekolah negeri maupun swasta di Samarinda yang terbatas memiliki komputer atau laptop, sehingga untuk menyelenggarakan UNBK sekolah harus meminjam laptop kepada orang tua siswa," ujar Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Samarinda Suar Wiguno di Samarinda, Kamis.
Menurut ia, sikap tolong menolong antara sekolah dan masyarakat ini dipastikan terjadi pada UNBK tingkat SMP yang digelar pada 2-8 Mei 2017.
Masing-masing sekolah sudah melakukan pertemuan dengan orang tua siswa terkait peminjaman laptop yang akan digunakan anak-anak mereka (siswa) untuk mengikuti UNBK.
"Setelah pertemuan itu, pihak sekolah membuat surat resmi peminjaman laptop kepada orang tua siswa. Selama laptop tersebut digunakan untuk UNBK, jika terjadi kerusakan akan menjadi tanggung jawab sekolah," ujarnya.
Dihubungi terpisah, Kepala Sekolah SMP Aminah Syukur Samarinda Amiruddin mengatakan pihaknya telah membuat surat peminjaman laptop kepada orang tua siswa dan bertanggung jawab jika ada kerusakan ketika laptop tersebut digunakan selama UNBK.
"Bahkan, bukan hanya laptop orang tua siswa yang kami pinjam, banyak juga laptop para guru yang kami pinjam untuk menyukseskan UNBK, karena di sekolah kami ini tidak semua siswa berasal dari keluarga mampu. Jadi, bagi mereka yang tidak bisa meminjamkan laptop, maka kami yang mengusahakan dengan meminjam laptop milik guru," ujar Amiruddin.
Ia melanjutkan, di sekolah yang dipimpinnya terdapat 107 orang siswa/siswi yang telah terdaftar sebagai peserta UNBK.
Amiruddin berharap tidak ada kendala berarti selama UNBK berlangsung, sehingga semua bisa berjalan lancar.
Untuk mengantisipasi listrik PLN padam saat UNBK, SMP peraih predikat Adiwiyata Nasional ini juga telah menyiapkan dua unit generator set (genset) berkekuatan daya 8.700 watt.
"Satu genset berkekuatan 6.500 watt dan satu genset lagi berdaya 2.200 watt. Untuk genset yang besar kami cadangkan sebagai antisipasi utama jika listrik PLN padam, sedangkan genset yang kecil hanya sebagai pendukung, karena yang besar itu sudah kuat ketika kami lakukan uji coba kemarin," ujar Amir. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017