Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek Ishak mengingatkan kepada jajaran Dinas Kehutanan dan semua peserta apel akbar, Peringatan Hari Bakti Rimbawan ke-34 yang digelar kali ini, jangan sekedar seremonial dan dilupakan setelah acara bubar.

"Peringatan yang kita gelar hari ini harus menjadi pemicu agar seluruh masyarakat dapat menjadi rimbawan sejati untuk terus berbakti melestarikan lingkungan dan hutan/rimba," ujarnya saat menjadi pembina apel dalam Hari Bakti Rimbawan di Stadion Madya Sempaja, Samarinda, Selasa.

Secara umum, Hari Bhakti Rimbawan diperingati setiap 16 Maret, atau bertepatan dengan lahirnya Departemen Kehutanan pada 16 Maret 1983.

Kemudian melalui resolusi 67/200 tahun 2012, PBB telah menetapkan setiap tanggal 21 Maret sebagai International Day Of Forests atau Hari Hutan Internasional (HHI).

Apel akbar ini merupakan puncak dari peringatan Hari Bakti Rimbawan di Kaltim, rangakaian acara sebelumnya antara lain penanaman pohon di kawasan Bandara Samarinda Baru, sejumah kegiatan sosial diantaranya donor darah dan kunjungan ke panti jompo.

Ada pula kegiatan bersepeda atau gowes yang dilaksanakan pada 26 Februari 2017, kemudian berbagai pertandingan olahraga yang dilaksanakan mulai 26 Februari hingga 16 Maret 2016.

Sedangkan dalam sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang dibacakan gebernur, diingatkan kembali pentingnya kiprah rimbawan dalam memelihara bumi yang harus dijaga kelestariannya, apalagi huta Kaltim merupakan salah satu jantung dunia.

"Semangat dunia untuk memelihara bumi menjadi hal yang utama, di sinilah kiprah rimbawan menjadi sangat penting, khususnya dalam konteks kepentingan pembangunan Indonesia," ujarnya.

Salah satunya adalah melalui kebijakan nasional 2015-2019 berupa melakukan penanaman pohon satu orang setidaknya menanam 25 pohon selama hidupnya guna menghijaukan bumi.(*)

Pewarta: M.Ghofar

Editor : Rahmad


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017