Penajam (ANTARA Kaltim) - Kepolisian Resor Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur akan mendatangkan Tim Laboratorium Forensik Mabes Polri dari Surabaya, Jawa Timur untuk mengungkap kebakaran menghanguskan 13 bangunan kawasan pusat perdagangan di Kelurahan Petung, Kecamatan Penajam.
"Kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu, sehingga secepatnya Tim Labfor Mabes Polri akan didatangkan untuk mengungkap kebakaran itu," kata Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Teddy Rystiawan, di Penajam, Minggu.
Polisi, lanjut dia, juga belum bisa memastikan nilai total kerugian akibat kebakaran yang terjadi pada Jumat (17/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA tersebut.
Polres Penajam Paser Utara telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan penyebab kebakaran itu.
"Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk para korban kebakaran, namun kerugian belum bisa ditaksir kemungkinan mencapai miliaran rupiah," kata Teddy pula.
Menurut Kapolres, dugaan sementara api berasal dari salah satu rumah warga saat itu sedang kosong ditinggal ke luar daerah.
"Berdasarkan hasil penyelidikan awal tim Polres Penajam Paser Utara menemukan dugaan sementara penyebab kebakaran dari arus pendek aliran listrik," ujar Teddy.
"Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk menyelidiki kebakaran itu, sejauh ini belum ada keterangan yang bisa mengarah terkait penyebab kebakaran tersebut," katanya lagi.
Pada peristiwa kebakaran tersebut, sebanyak 13 bangunan terbakar, dua bangunan di antaranya rumah warga hanya mengalami kerusakan ringan, sedangkan 11 bangunan lainnya yakni lima toko dan satu warung makan, serta lima rumah rusak berat dengan sebagian bangunan ludes terbakar.
Sebanyak 63 orang dari 19 kepala keluarga para korban kebakaran itu telah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.
Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran berhasil memadamkan kobaran api empat jam kemudian.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa kebakaran tersebut, namun salah satu korban kebakaran Muhammaf Muchdi mengaku mengalami kerugian lebih kurang Rp3 miliar, karena barang dagangan dalam toko dan bangunan tokonya nyaris ludes.
Dua hari sebelumnya, pada Rabu (15/3) juga terjadi kebakaran di lokasi yang sama, tepatnya di Jalan Provinsi Kilometer 18, RT 16 Kelurahan Petung menghanguskan satu unit rumah, toko sembako, toko elektronik, serta 14 kamar Hotel Ika ikut tersambar api.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Kami belum bisa memastikan penyebab kebakaran itu, sehingga secepatnya Tim Labfor Mabes Polri akan didatangkan untuk mengungkap kebakaran itu," kata Kapolres Penajam Paser Utara AKBP Teddy Rystiawan, di Penajam, Minggu.
Polisi, lanjut dia, juga belum bisa memastikan nilai total kerugian akibat kebakaran yang terjadi pada Jumat (17/3) dini hari sekitar pukul 02.00 WITA tersebut.
Polres Penajam Paser Utara telah memasang garis polisi di lokasi kejadian untuk kepentingan penyelidikan penyebab kebakaran itu.
"Beberapa saksi telah dimintai keterangan, termasuk para korban kebakaran, namun kerugian belum bisa ditaksir kemungkinan mencapai miliaran rupiah," kata Teddy pula.
Menurut Kapolres, dugaan sementara api berasal dari salah satu rumah warga saat itu sedang kosong ditinggal ke luar daerah.
"Berdasarkan hasil penyelidikan awal tim Polres Penajam Paser Utara menemukan dugaan sementara penyebab kebakaran dari arus pendek aliran listrik," ujar Teddy.
"Kami masih mengumpulkan keterangan saksi-saksi untuk menyelidiki kebakaran itu, sejauh ini belum ada keterangan yang bisa mengarah terkait penyebab kebakaran tersebut," katanya lagi.
Pada peristiwa kebakaran tersebut, sebanyak 13 bangunan terbakar, dua bangunan di antaranya rumah warga hanya mengalami kerusakan ringan, sedangkan 11 bangunan lainnya yakni lima toko dan satu warung makan, serta lima rumah rusak berat dengan sebagian bangunan ludes terbakar.
Sebanyak 63 orang dari 19 kepala keluarga para korban kebakaran itu telah mengungsi ke rumah keluarga masing-masing.
Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan ke lokasi kebakaran berhasil memadamkan kobaran api empat jam kemudian.
Tidak ada korban jiwa pada peristiwa kebakaran tersebut, namun salah satu korban kebakaran Muhammaf Muchdi mengaku mengalami kerugian lebih kurang Rp3 miliar, karena barang dagangan dalam toko dan bangunan tokonya nyaris ludes.
Dua hari sebelumnya, pada Rabu (15/3) juga terjadi kebakaran di lokasi yang sama, tepatnya di Jalan Provinsi Kilometer 18, RT 16 Kelurahan Petung menghanguskan satu unit rumah, toko sembako, toko elektronik, serta 14 kamar Hotel Ika ikut tersambar api.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017