Samarinda (ANTARA Kaltim) -Â Kepala Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Timur Siti Rusmalia Idrus mengatakan Kota Balikpapan menjadi percontohan warung elektronik di daerah itu.
"Warung elektronik (e-warung) di Kaltim baru ada di Kota Balikpapan dan akan menjadi percontohan bagi kecamatan di seluruh kabupaten dan kota di daerah ini," kata Siti Rusmalia, di Samarinda, Senin.
Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2016 meluncurkan 300 unit warung elektronik di seluruh Indonesia.
Warung elektronik tersebut merupakan layanan jual beli kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, tepung, minyak goreng, dan telur. Pembelian atau pengambilannya tidak memakai uang tunai.
Warung elektronik berbasis kartu dan sistemnya hampir sama dengan ATM, namun di dalam voucher elektronik terbagi menjadi beberapa rekening, yaitu rekening raskin dan rekening PKH yang mendapat bantuan tiga bulan sekali sekitar Rp300 ribuan.
Voucher elektronik raskin hanya dapat ditukarkan seperti sembako dan tidak dapat di uangkan, namun untuk PKH bisa diuangkan.
"Warung elektronik adalah sistem penyaluran bantuan sosial berbasis nontunai yang diberikan untuk mendukung program keluarga harapan (PKH)," terangnya.
Pelayanan warung elektronik, katanya, merupakan sentra atau wadah kegiatan para fakir miskin yang masuk dalam keluarga harapan yang nantinya mereka mendapatkan bantuan secara terpadu yang bisa dikonversi untuk kebutuhan pokok seperti gula, minyak goreng, tepung terigu maupun elpiji 3 kilogram.
Bagi warga yang masuk dalam keluarga harapan, katanya, berhak mendapat kartu yang nantinya bisa dimanfatkan untuk berbelanja di warung elektronik untuk berbagai kebutuhan pokok.
"Kami berharap, semua kecamatan di Kaltim nantinya bisa terbentuk e-warung dan dari warung tersebut dengan sendirinya terbentuk kelompok usaha bersama (kube) yang memnfasilitasi minimal 10 orang anggota dari keluarga harapan," katanya.
Layanan warung elektronik adalah tempat penyaluran bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkannya.
"Warung elektronik tidak ribet. Tinggal bawa kartu, mereka bisa memilih belanjaan yang dibutuhkan," katanya.
Keberadaan warung elektronik tersebut, katanya, dapat memutus jalur distribusi penyaluran bantuan yang terlalu panjang dan menghindari hal-hal tak diinginkan.
"Diharapkan, dengan kehadiran warung elektronik dapat memaksimalkan ketepatan sasaran, waktu, jangkauan, jumlah, dan memudahkan masyarakat dalam menerima bantuan sosial," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Warung elektronik (e-warung) di Kaltim baru ada di Kota Balikpapan dan akan menjadi percontohan bagi kecamatan di seluruh kabupaten dan kota di daerah ini," kata Siti Rusmalia, di Samarinda, Senin.
Kementerian Sosial (Kemensos) pada 2016 meluncurkan 300 unit warung elektronik di seluruh Indonesia.
Warung elektronik tersebut merupakan layanan jual beli kebutuhan pokok yang terdiri dari beras, tepung, minyak goreng, dan telur. Pembelian atau pengambilannya tidak memakai uang tunai.
Warung elektronik berbasis kartu dan sistemnya hampir sama dengan ATM, namun di dalam voucher elektronik terbagi menjadi beberapa rekening, yaitu rekening raskin dan rekening PKH yang mendapat bantuan tiga bulan sekali sekitar Rp300 ribuan.
Voucher elektronik raskin hanya dapat ditukarkan seperti sembako dan tidak dapat di uangkan, namun untuk PKH bisa diuangkan.
"Warung elektronik adalah sistem penyaluran bantuan sosial berbasis nontunai yang diberikan untuk mendukung program keluarga harapan (PKH)," terangnya.
Pelayanan warung elektronik, katanya, merupakan sentra atau wadah kegiatan para fakir miskin yang masuk dalam keluarga harapan yang nantinya mereka mendapatkan bantuan secara terpadu yang bisa dikonversi untuk kebutuhan pokok seperti gula, minyak goreng, tepung terigu maupun elpiji 3 kilogram.
Bagi warga yang masuk dalam keluarga harapan, katanya, berhak mendapat kartu yang nantinya bisa dimanfatkan untuk berbelanja di warung elektronik untuk berbagai kebutuhan pokok.
"Kami berharap, semua kecamatan di Kaltim nantinya bisa terbentuk e-warung dan dari warung tersebut dengan sendirinya terbentuk kelompok usaha bersama (kube) yang memnfasilitasi minimal 10 orang anggota dari keluarga harapan," katanya.
Layanan warung elektronik adalah tempat penyaluran bantuan sosial dan subsidi kepada masyarakat yang membutuhkannya.
"Warung elektronik tidak ribet. Tinggal bawa kartu, mereka bisa memilih belanjaan yang dibutuhkan," katanya.
Keberadaan warung elektronik tersebut, katanya, dapat memutus jalur distribusi penyaluran bantuan yang terlalu panjang dan menghindari hal-hal tak diinginkan.
"Diharapkan, dengan kehadiran warung elektronik dapat memaksimalkan ketepatan sasaran, waktu, jangkauan, jumlah, dan memudahkan masyarakat dalam menerima bantuan sosial," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017