Samarinda (ANTARA Kaltim) -  Prajurit TNI yang selama ini menjaga kawasan perbatasan negara antara RI - Malaysia tidak hanya terlatih mempertahankan kawasan NKRI, tetapi juga menjadi guru, termasuk membina siswa melalui ekstrakulikuler.

"Tugas pokok prajurit adalah menjaga perbatasan demi menjaga keutuhan NKRI, sedangkan tugas lain yang diemban adalah mencerdaskan anak bangsa sebagai tenaga pendidik baik di jalur formal maupun nonformal melalui ekstrakurikuler," ujar Komandan Satgas Pamtas Yonif 611/Awl Mayor Inf Sigid Hengki Purwanto dihubungi dari Samarinda, Selasa.

Menjadi guru baik di sekolah maupun di luar sekolah dengan mengajar ekstrakurikuler katanya, merupakan upaya turut mencerdaskan anak bangsa, terutama di kawasan perbatasan dan daerah terpencil yang masih kekurangan tenaga pendidik.

Bakti menjadi tenaga pendidik ekstrakurikuler tersebut diantaranya pada Minggu (19/2), personil Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Pos Bukit Keramat, Sebatik, Nunukan, Kalimantan Utara, membina pramuka di SMA Sebatik.

Pelaksanaan ekstrakurikuler tidak hanya dilaksanakan di sekolah, namun juga dilaksanakan latihan di luar sekolah dengan tujuan menumbuhkan rasa tanggung jawab dan menguatkan mental para generasi penerus.

Dari pelatihan ini diharapkan para siswa dapat menjalin kebersamaan, meningkatkan ketangkasan, dan mewujudkan rasa kecintaan terhadap alam yang berdampak terhadap kecintaan pada Tanah Air sehingga tumbuh nasionalisme.

"Kegiatan Saka Wirakartika Koramil 0911-02 Sebatik ini diikuti 29 orang siswa SMA. Materi yang diberikan adalah Peraturan Baris Berbaris (PBB), pengenalan senjata, jurit malam, dan jelajah," ucap Sigid.

Ia melanjutkan, salah seorang siswa ketika ditanya mengaku senang mendapat pendidikan dari kakak-kakak Satgas Pamtas, karena anggota Satgas dinilai tulus mendidik sehingga para siswa cepat memahami tentang berorganisasi kepramukaan dan bisa meningkatkan disiplin.

Sigid melanjutkan, pramuka merupakan program pusat yang harus dilaksanakan di seluruh sekolah dalam bentuk ekstrakurikuler. Tujuannya adalah untuk meningkatkan materi ajar berorganisasi.

"Tujuan lainnya adalah untuk memupuk rasa kecintaan terhadap Tanah Air, membentuk kebersamaan, meningkatkan kreativitas, dan membentuk karakter pemuda sehingga ke depan mampu menghadapi tantangan dan berdaya saing tinggi," ujarnya.(*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017