Balikpapan (ANTARA Kaltim) - PT Pertamina (Persero) sudah sebulan melaksanakan kebijakan satu harga bahan bakar minyak di Long Apari, kecamatan terjauh dari Kabupaten Mahakam Ulu, Provinsi Kalimantan Timur.

"Sejak Januari lalu bensin sudah Rp6.450 per liter dan solar Rp5.150. Sama seperti harga di Balikpapan atau Samarinda," kata Camat Long Apari Norbertus Koweng Daung, Rabu.

Long Apari adalah kecamatan terdepan, terluar dan tertinggal. Di utara, Long Apari berbatasan dengan negara bagian Sarawak, Malaysia.

Di selatan batasnya adalah Kabupaten Murung Raya dari Provinsi Kalimantan Tengah dan di sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kapuas Hulu, Provinsi Kalimatan Barat.

Jarak lurus udara Long Apari dari Balikpapan adalah 850 kilometer (km) ke arah barat laut, ke jantung Pulau Kalimantan.

Bila menggunakan pesawat terbang, pesawat hanya bisa mendarat di Datah Dawai, satu jam terbang dari Balikpapan dan perjalanan dilanjutkan dengan speedboat untuk satu jam berikutnya hingga Tiong Ohang.

Dari ibu kota Kabupaten Mahakam Ulu, Ujoh Bilang di Long Bagun, jarak ke Long Apari mencapai enam jam perjalanan dengan speedboat melewati riam-riam Sungai Mahakam. Beberapa riam seperti Riam Udang dan Riam Panjang bisa tampak sangat ganas di musim hujan.

Di masa lalu, riam-riam itu sering minta korban dengan membuat perahu terbalik dan menewaskan sejumlah penumpang.

"Karena itu, sampai awal tahun lalu, bensin kami masih Rp15.000 per liter. Tidak jarang sampai Rp20.000 per liter," kata Camat Norbertus.

Demikian pula solar yang dipatok Rp13.000 per liter.

Harga BBM yang sedemikian membuat ongkos transportasi ke Tiong Ohang, ibu kota Kecamatan Long Apari lebih mahal daripada harga tiket pesawat terbang kelas ekonomi Balikpapan-Jakarta. Tarif speedboat dari Long Bagun ke Tiong Ohang adalah Rp900.000.

"Sekarang dengan harga BBM hanya Rp6.450, solar Rp5.150, kami merasa jadi lebih kaya," kata Norbertus. (*)

Pewarta: Novi Abdi

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017