Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memperketat pengawasan kesehatan hewan ternak sapi dari luar daerah, menyusul adanya wabah penyakit jembrana yang menewaskan ratusan ekor sapi di Kabupaten Siak, Provinsi Riau.

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara Arief Murdiyatno saat dihubungi di Penajam, Sabtu, mengatakan serangan jembrana di Kabupeten Siak itu sebagai peringatan agar lebih berhati-hati, sehingga distribusi dan pengawasan kesehatan sapi dari luar daerah diperketat.

Pada 2017, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara akan lebih memperketat lalu lintas hewan ternak sapi antardaerah, di mana sapi-sapi yang akan masuk ke wilayah Penajam akan diperiksa kondisi kesehatannya terlebih dahulu untuk memastikan bebas dari penyakit.

"Pengawasan ini sebagai antisipasi masuknya penyakit hewan ternak sapi, seperti jembrana dan antraks ke wilayah Penajam Paser Utara," ujarnya.

Ia menjelaskan risiko masuknya penyakit jembrana ke wilayah Penajam Paser Utara cukup besar, karena sekitar 60 persen kebutuhan sapi, khususnya pada perayaan hari besar keagamaan masih didatangkan dari luar daerah.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara meminta setiap hewan ternak sapi yang dibeli dari luar wilayah Penajam oleh peternak maupun pedagang dilaporkan untuk diperiksa kesehatannya oleh petugas kesehatan hewan terdekat.

"Penyakit jembrana sempat masuk di wilayah Penajam Paser Utara pada 2016, tetapi tidak sampai menyebar luas karena langsung ditangani dengan pemberian vaksinansi," ungkap Arief.

Pada saat mengalami serangan jembrana, Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara mampu menekan malalui vaksinasi rutin kepada seluruh hewan ternak sapi di daerah setempat, sehingga tidak sampai menyebar dan memakan korban.

Distanak Kabupaten Penajam Paser Utara memfokuskan kepada hewan ternak sapi jenis Bali yang berasal dari Nusa Tenggara Barat atau Sulawesi Selatan yang memiliki daya tahan tubuh terhadap penyakit jembrana masih rendah.

Selain memperketat distribusi dan pengawasan kesehatan hewan ternak sapi dari luar daerah, lanjut Arief Murdiyatno, instansinya juga memberikan vaksinasi kepeda hewan ternak sapi milik masyarakat maupun yang berada di pasar hewan.

"Sampai saat ini belum ada laporan adanya serangan jembrana atau antraks pada hewan ternak sapi di wilayah Penajam Paser Utara," tambahnya. (*)

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017