Penajam (ANTARA Kaltim) - Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, memastikan tidak semua sekolah di daerah setempat bisa melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer pada 2017, karena sejumlah kendala.
"Ada beberapa sekolah jenjang SD, SMP dan SMA/SMK yang masih terkendala fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK," kata Kepala Disdikpora Penajam Paser Utara Marjani ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Sementara untuk pengajuan pengadaan komputer menjelang UNBK 2017 sudah tidak dapat dilakukan, karena APBD 2017 sudah disahkan.
"Usulan pengadaan komputer yang diajukan sejumlah sekolah itu, harusnya sebelum penyusunan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)," ujar Marjani.
Menurut ia, sejumlah sekolah mengajukan pengadaan komputer, tetapi sudah terlambat sehingga pengelola sekolah harus mengoptimalkan fasilitas yang ada.
Marjani menyarankan sekolah yang masih kekurangan fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK, bergabung dengan sekolah lain atau meminjam laptop milik siswa.
Kekurangnya fasilitas komputer tersebut cukup mengkhawatirkan pihak sekolah, karena sesuai peraturan minimal harus tersedia komputer sebanyak 30 persen dari jumlah peserta ujian nasional.
Dari informasi yang diperoleh, hingga kini baru tiga dari 98 sekolah dasar di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menyatakan siap melaksanakan UNBK, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama baru delapan dari 25 sekolah yang akan menerapkan UNBK.
Sementara sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara berencana meminjam laptop siswa untuk menutupi kekurangan komputer yang ada di sekolah.
"Sesuai anjuran pemerintah pusat, bagi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK karena terkendala fasilitas komputer dan lainnya, bisa kembali menerapkan ujian nasional berbasis kertas," tambah Marjani.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017
"Ada beberapa sekolah jenjang SD, SMP dan SMA/SMK yang masih terkendala fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK," kata Kepala Disdikpora Penajam Paser Utara Marjani ketika ditemui di Penajam, Rabu.
Sementara untuk pengajuan pengadaan komputer menjelang UNBK 2017 sudah tidak dapat dilakukan, karena APBD 2017 sudah disahkan.
"Usulan pengadaan komputer yang diajukan sejumlah sekolah itu, harusnya sebelum penyusunan DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran)," ujar Marjani.
Menurut ia, sejumlah sekolah mengajukan pengadaan komputer, tetapi sudah terlambat sehingga pengelola sekolah harus mengoptimalkan fasilitas yang ada.
Marjani menyarankan sekolah yang masih kekurangan fasilitas komputer untuk melaksanakan UNBK, bergabung dengan sekolah lain atau meminjam laptop milik siswa.
Kekurangnya fasilitas komputer tersebut cukup mengkhawatirkan pihak sekolah, karena sesuai peraturan minimal harus tersedia komputer sebanyak 30 persen dari jumlah peserta ujian nasional.
Dari informasi yang diperoleh, hingga kini baru tiga dari 98 sekolah dasar di Kabupaten Penajam Paser Utara yang menyatakan siap melaksanakan UNBK, sedangkan untuk Sekolah Menengah Pertama baru delapan dari 25 sekolah yang akan menerapkan UNBK.
Sementara sejumlah SMA/SMK di Kabupaten Penajam Paser Utara berencana meminjam laptop siswa untuk menutupi kekurangan komputer yang ada di sekolah.
"Sesuai anjuran pemerintah pusat, bagi sekolah yang belum siap melaksanakan UNBK karena terkendala fasilitas komputer dan lainnya, bisa kembali menerapkan ujian nasional berbasis kertas," tambah Marjani.(*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2017