Penajam (ANTARA Kaltim) - Pembangunan tempat penjemuran ikan melalui program pembangunan infrastruktur sosial ekonomi wilayah dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat di Desa Sesulu, Kecamatan Waru, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, telah rampung.
Kepala Desa Sesulu Khariansyah ketika ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan saat ini warga tidak lagi menjemur ikan di bahu jalan karena telah tersedia tempat penjemuran ikan permanen di lokasi yang layak.
"Selama ini warga menjemur ikan di atas bahu jalan karena sepanjang pesisir pantai mengalami abrasi," jelasnya.
Selain membangun tempat penjemuran ikan yang terbuat dari kayu ulin dengan model panggung berukuran 26x40 meter, Kementerian PUPR juga membangun gudang penyimpanan ikan kering berukuran 8x6,5 meter.
Tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering itu mulai dibangun pada September 2016 melalui anggaran DAK (dana alokasi khusus) dari APBN sekitar Rp1,062 miliar.
Pembangunan tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, menurut Khariansyah, sesuai permintaan masyarakat karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan kualitas ikan kering.
"Sebagai penghasil ikan kering, Desa Sesulu membutuhkan tempat penjemuran ikan yang permanen di lokasi yang layak dan juga gudang penyimpanan," ujarnya.
Produksi ikan kering di Desa Sesulu mencapai 500 hingga 1.000 kilogram per hari, sehingga dengan adanya tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan itu diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas ikan kering warga setempat.
"Tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan itu sangat bermanfaat untuk warga dalam melakukan aktivitas sebagai nelayan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Pembangunan tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, tambahnya, merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat pesisir yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
Warga Desa Sesulu sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah membangun fasilitas berupa tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, karena merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Kepala Desa Sesulu Khariansyah ketika ditemui di Penajam, Rabu, mengatakan saat ini warga tidak lagi menjemur ikan di bahu jalan karena telah tersedia tempat penjemuran ikan permanen di lokasi yang layak.
"Selama ini warga menjemur ikan di atas bahu jalan karena sepanjang pesisir pantai mengalami abrasi," jelasnya.
Selain membangun tempat penjemuran ikan yang terbuat dari kayu ulin dengan model panggung berukuran 26x40 meter, Kementerian PUPR juga membangun gudang penyimpanan ikan kering berukuran 8x6,5 meter.
Tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering itu mulai dibangun pada September 2016 melalui anggaran DAK (dana alokasi khusus) dari APBN sekitar Rp1,062 miliar.
Pembangunan tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, menurut Khariansyah, sesuai permintaan masyarakat karena sangat dibutuhkan untuk meningkatkan produksi dan kualitas ikan kering.
"Sebagai penghasil ikan kering, Desa Sesulu membutuhkan tempat penjemuran ikan yang permanen di lokasi yang layak dan juga gudang penyimpanan," ujarnya.
Produksi ikan kering di Desa Sesulu mencapai 500 hingga 1.000 kilogram per hari, sehingga dengan adanya tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan itu diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas ikan kering warga setempat.
"Tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan itu sangat bermanfaat untuk warga dalam melakukan aktivitas sebagai nelayan, sehingga dapat meningkatkan perekonomian masyarakat," katanya.
Pembangunan tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, tambahnya, merupakan bentuk kepedulian dan perhatian pemerintah terhadap kebutuhan masyarakat pesisir yang rata-rata berprofesi sebagai nelayan.
Warga Desa Sesulu sangat berterima kasih kepada pemerintah yang telah membangun fasilitas berupa tempat penjemuran ikan dan gudang penyimpanan ikan kering tersebut, karena merupakan fasilitas yang sangat dibutuhkan masyarakat setempat. (*)
Editor : Rahmad
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016