Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Cuaca hujan lebat disertai angin kencang serta guruh petir di Balikpapan dan Samarinda pertengahan pekan ini mengakibatkan kapal tanker pengangkut bahan bakar minyak (BBM) dari Balikpapan ke Samarinda terlambat sandar di Kota Tepian.
"Kami menunggu cuaca membaik untuk mengantarkan jatah BBM Samarinda," kata Humas & Marketing Operation Regional (MOR) PT Pertamina Persero Bagja Mahendra di Balikpapan, Sabtu. Kapal terpaksa menunggu hingga 2 hari di Balikpapan meski muatan sudah diisi penuh dan sudah siap berangkat.
Pengantaran BBM ke Samarinda menggunakan kapal tanker yang mengangkut 3.500 Kiloliter bahan bakar. Terdiri dari 2.000 KL pertamax dan 1.500 KL premium.
Dalam sepekan, 3 kali kapal itu sandar di jetty Terminal BBM (TBBM) Pertamina di dekat muara jalan Pangeran Antasari untuk bongkar muatan.
"Kalau cuaca baik, perjalanan tanker ke Samarinda tak sampai setengah hari. Malah waktu yang diperlukan untuk bongkar muatan bisa relatif lebih lama dari perjalanan kapal," kata Bagja lagi.
Diperlukan waktu antara 3-4 jam untuk membongkar muatan kapal dan menyimpannya di tangki-tangki TBBM.
Kapal tanker BBM menempuh jarak lebih kurang 120 mil menjalani rute Balikpapan-Samarinda lewat Teluk Balikpapan, Selat Makassar dan memasuki muara Sungai Mahakam untuk mencapai Samarinda.
Dengan menggunakan kapal tanker, pengangkutan ke Samarinda menjadi sangat efisien. Dengan hanya sekali jalan, tidak kurang 3.500 ton bahan bakar bisa terangkut dan tersalur dengan cepat.
Karena keterlambatan kapal merapat ke Samarinda, stasiun-stasiun pengisisn bahan bakar (SPBU) di seluruh kota sempat kehabisan stok. Ini menyebabkan antrean panjang hingga keluar pelataran SPBU di SPBU yang masih punya persediaan.
"Untuk mengatasinya kami kirim dulu dengan menggunakan armada truk tangki," lanjut Bagja.
Selanjutnya Bagja menegaskan bahwa Pertamina tetap menjamin ketersediaan BBM, bahkan hingga jauh ke pedalaman. Pertamina juga sudah mengantisipasi momen natal dan tahun baru 2017.
"Kami gunakan semua cara yang mungkin agar BBM sampai ke masyarakat dengan harga wajar," tegas Bagja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
"Kami menunggu cuaca membaik untuk mengantarkan jatah BBM Samarinda," kata Humas & Marketing Operation Regional (MOR) PT Pertamina Persero Bagja Mahendra di Balikpapan, Sabtu. Kapal terpaksa menunggu hingga 2 hari di Balikpapan meski muatan sudah diisi penuh dan sudah siap berangkat.
Pengantaran BBM ke Samarinda menggunakan kapal tanker yang mengangkut 3.500 Kiloliter bahan bakar. Terdiri dari 2.000 KL pertamax dan 1.500 KL premium.
Dalam sepekan, 3 kali kapal itu sandar di jetty Terminal BBM (TBBM) Pertamina di dekat muara jalan Pangeran Antasari untuk bongkar muatan.
"Kalau cuaca baik, perjalanan tanker ke Samarinda tak sampai setengah hari. Malah waktu yang diperlukan untuk bongkar muatan bisa relatif lebih lama dari perjalanan kapal," kata Bagja lagi.
Diperlukan waktu antara 3-4 jam untuk membongkar muatan kapal dan menyimpannya di tangki-tangki TBBM.
Kapal tanker BBM menempuh jarak lebih kurang 120 mil menjalani rute Balikpapan-Samarinda lewat Teluk Balikpapan, Selat Makassar dan memasuki muara Sungai Mahakam untuk mencapai Samarinda.
Dengan menggunakan kapal tanker, pengangkutan ke Samarinda menjadi sangat efisien. Dengan hanya sekali jalan, tidak kurang 3.500 ton bahan bakar bisa terangkut dan tersalur dengan cepat.
Karena keterlambatan kapal merapat ke Samarinda, stasiun-stasiun pengisisn bahan bakar (SPBU) di seluruh kota sempat kehabisan stok. Ini menyebabkan antrean panjang hingga keluar pelataran SPBU di SPBU yang masih punya persediaan.
"Untuk mengatasinya kami kirim dulu dengan menggunakan armada truk tangki," lanjut Bagja.
Selanjutnya Bagja menegaskan bahwa Pertamina tetap menjamin ketersediaan BBM, bahkan hingga jauh ke pedalaman. Pertamina juga sudah mengantisipasi momen natal dan tahun baru 2017.
"Kami gunakan semua cara yang mungkin agar BBM sampai ke masyarakat dengan harga wajar," tegas Bagja. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016