Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kontingen Sulawesi Selatan masih memimpin sementara perolehan medali pada ajang pesta olahraga persahabatan "Brunei Darussalam Indonesia Malaysia Philippines East ASEAN Growth Area (BIMP-EAGA) 2016 di Samarinda.

Hingga pertandingan hari kedua, Jumat, kontingen Sulsel telah mengumpulkan 15 medali emas, lima perak dan tiga perunggu, dari total 43 medali emas yang diperebutkan.

Cabang olahraga atletik menjadi pendulang medali emas bagi kontingen Sulsel, ketika para wakilnya menyabet empat keping emas pada perlombaan di Stadion Madya Samarinda.

Dengan demikian, kontingen Sulsel telah mengantongi sembilan medali emas dari atletik, setelah pada perlombaan hari pertama juga berjaya dengan lima emas.

Sementara itu, tuan rumah Kalimantan Timur memperbaiki posisi dengan naik satu peringkat ke urutan ketiga klasemen perolehan medali, setelah mengoleksi lima emas, 12 perak dan 10 perunggu.

Peringkat kedua ditempati kontingen Serawak, Malaysia, yang meraih enam medali emas dan tiga perak.

Sekretaris Panitia BIMP-EAGA Ego Arifin mengatakan tuan rumah Kaltim masih berpeluang memperbaiki peringkat, karena cabang olahraga bulu tangkis masih menyisakan pertandingan final pada Jumat malam.

"Tentunya kita berharap Kaltim bisa menambah emas di cabang bulu tangkis, sehingga peringkatnya bisa naik," jelasnya.

Dari 12 cabang olahraga yang dipertandingkan, termasuk golf sebagai cabang ekshibisi, tiga cabang olahraga yakni atletik, karate dan pencak silat telah menyelesaikan seluruh pertandingan.

"Kalau untuk karate dan pencak silat telah selesai sejak Kamis (8/12), sedangkan atletik baru hari ini selesai," ujarnya.

Menurut Ego, protes pelaksanakan pertandingan kembali terjadi di beberapa cabang olahraga, namun semuanya bisa diselesaikan oleh panitia karena tidak mengarah pada hal yang subtantif dan teknis.

"Protes biasa saja dan wajar dari peserta, tapi tidak mengganggu jadwal dan jalannya pertandingan. Ajang ini tujuannya persahabatan," tambahnya.     (*)

Pewarta: aru

Editor : Amirullah


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016