Long Iram (ANTARA Kaltim) - Dermaga sungai sebagai kawasan pengembangan ekonomi di Kecamatan Long Iram, Kutai Barat, Kalimantan Timur, menjadi kebutuhan vital bagi warga di pedalaman terutama yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Mahakam.

"Selama ini masyarakat kesulitan membawa komoditas dari desa ke luar maupun sebaliknya. Adanya dermaga ini tentu memudahkan sehingga perumbuhan kawasan ekonomi desa juga meningkatkan," ujar Camat Long Iram Syahrun saat ditemui di Long Iram, Kutai Barat, Kamis.

Ia mengakui sejak lama warga setempat membutuhkan dermaga, sehingga beberapa kali telah mengusulkan kepada pemerintah kabupaten agar dibuatkan dermaga, namun belum juga mendapat respon karena anggaran yang terbatas.

Beruntung Badan Koordinasi Antar Kampung (BKAK) Long Iram, Kutai Barat, mendapat nilai terbaik dalam penilaian yang dilakukan Pemprov Kaltim dan sebagai hadiahnya mendapatkan anggaran Rp270 juta untuk pembangunan dermaga apung sesuai usulan BKAK ketika mengikuti lomba antar BKAK se-Kaltim.

Menurut Syahrun, sekitar tahun 1990 di kawasan itu ada dermaga, namun kondisinya sudah rusak karena dimakan usia.

Selain itu, pengelolaan dermaga saat itu juga kurang bagus dan ketika ada kerusakan tidak ada anggaran untuk perbaikan.

Untuk itu, ia menyarankan pengelolaan dermaga yang baru dibangun kali ini bisa lebih baik, bahkan harus dikelola profesional melalui BKAK Long Iram dan Badan Usaha Milik Antar Desa (BUMADes), sehingga lembaga keuangan perdesaan ini juga mendapat pemasukan dari retribusi dermaga.

"Ada beberapa keuntungan dari keberadaan dermaga ini, pertama adalah untuk memperlancar distribusi barang dan orang ke luar masuk sehingga perputaran ekonomi di Long Iram tumbuh lebih cepat," katanya.

Kedua adalah bisa menambah Pendapatan Asli Desa (PADes), menambah pendapatan BUMADes, dan warga desa yang dikerjakan di dermaga tersebut.

"Mengingat begitu besarnya manfaat sebuah dermaga, jadi saya minta dermaga yang berfungsi sebagai penghubung dalam pengembangan kawasan ekonomi ini dikelola secara bijak, kemudian harus ada disisihkan untuk operasional dan untuk biaya pemeliharaan," ucap Syahrun. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016