Samarinda (ANTARA Kaltim) - Satuan Reskoba Polresta Samarinda, Kalimantan Timur, berhasil mengungkap peredaran narkoba jenis baru yakni tembakau ganesha atau ganja sintetis.

Kepala Satuan Reskoba Polresta Samarinda Komisaris Polisi Belny Warlansyah di Samarinda, Jumat, menyatakan pengungkapan peredaran ganja sintetis atau tembakau ganesha itu baru pertama kali dilakukan kepolisian setempat.

"Pengungkapan peredaran tembakau ganesha atau ganja sintetis itu baru pertama kali di Samarinda. Memang, jenis ini sudah beredar sejak November 2015, tetapi kalau di Samarinda, baru kali ini dan termasuk kategori narkoba jenis baru, sama seperti tembakau gorila tapi ini (tembakau ganesha) efeknya 10 kali lipat dari tembakau gorila," ujar Belny Warlansyah.

Pengungkapan kasus ganja sintetis itu kata Belny Warlansyah berwal dari penangkapan terhadap JHK (36) di sebuah kafe di Jalan AW Syahranie, Kelurahan Air Hitam, Kecamatan Samairnda Ulu pada Kamis malam (1/12).

Dari tangan JHK, lanjut Belny Warlansyah, personel Satuan Reskoba Polresta Samairnda menyita ganja sintetis seberat 6,46 gram senilai Rp600 ribu serta sebuah motor.

"Dari hasil pemeriksaan, JHK mengaku sudah dua kali menggunakan narkoba jenis ini. Pertama kali dia menggunakan saat pergi ke Bali, kemudian saat kembali ke Samarinda dia memesan lagi secara daring. Memang, narkoba jenis yang baru tersbeut hanya bisa diperoleh secara daring," jelasnya.

"Kami masih terus melakukan pendalaman terkait peredaran narkoba jenis ganja sintetis itu untuk mengembangkan pengungkapan. Sejauh ini, JHK masih kami periksa intensif," tegas Belny Warlansyah.

Sementara, di tempat terpisah, lanjutnya, personel Satuan Reskoba Polresta Samarinda juga berhasil meringkus seorang perempuan pelaku penyalahgunaan narkoba di Jalan Gatot Subroto Gang Bhakti, Kelurahan Bandara, Kecamatan Samarinda Ilir.

Di tempat itu lanjutnya, polisi menangkap perempuan berinisial NS (20) dengan barang bukti, satu paket sabu-sabu seberat 0,29 gram senilai Rp200 ribu.

"Penangkapan perempuan terkait narkoba itu juga masih kami kembangkan," kata Belny Warlansyah. (*)       

Pewarta: Amirullah

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016