Penajam (ANTARA Kaltim) - DPRD dan Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, menyepakati Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah 2017 Rp1,068 Triliun, melalui rapat paripurna, Rabu (30/11).

"Selanjutnya, APBD 2017 yang disepakati bersama DPRD itu disampaikan kepada gubernur Kaltim untuk dievaluasi sebelum ditetapkan," kata Bupati Penajam Paser Utara Yusran Aspar, ketika dihubungi di Penajam, Kamis.

Menurut Bupati, enam fraksi DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara telah menyetujui Rancangan APBD 2017, paling lambat 31 Desember 2016 APBD 2017 itu ditetapkan.

Dalam nota penjelasan yang disampaikan lanjut Yusran Aspar, target pendapatan pada APBD 2017 Rp1,068 miliar, terdapat penurunan Rp234 miliar atau sekitar 21,9 persen dibanding APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp1,3 triliun.

Pendapatan Asli Daerah (PAD) Rp100 miliar atau turun Rp109 miliar dari APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp209 miliar dan dana perimbangan Rp863 miliar, turun Rp81 miliar dibanding pendapatan pada APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp945 miliar.

"Bagi hasil pajak dan bukan pajak turun Rp91 miliar, dana alokasi khusus atau DAK juga turun Rp36 miliar, tetapi dana alokasi umum (DAU) meningkat Rp2,5 miliar dan ada tambahan pendapatan dari dana insentif daerah Rp43 miliar," ujar Yusran Aspar.

"Lain-lain pendapatan yang sah Rp147 miliar, terdapat kenaikan Rp43 miliar dari APBD Perubahan 2016 yang hanya Rp104 miliar," jelas Bupati.

Yusran Aspar menambahkan, belanja secara keseluruhan Rp1,2 triliun, berkurang Rp253 miliar dari APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp1,4 triliun.

Belanja tidak langsung Rp512 miliar, berkurang Rp93 miliar dari APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp606 miliar. Sedangkan belanja langsung Rp705 miliar, berkurang Rp160 miliar dari APBD Perubahan 2016 yang mencapai Rp865 miliar.

Sementara penerimaan pembiayaan berasal dari Silpa (sisa lebih anggaran perhitungan anggaran) tahun sebelimnya dan pengeluaran pembiayaan tidak dianggarkan Rp150 miliar.

"Dengan struktur pendapatan, belanja dan pembiayaan itu, APBD 2017 tidak terjadi defisit karena ditutupi denganSilpa," ucap Yusran Aspar. (*)       

Pewarta: Bagus Purwa

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016