Samarinda (ANTARA Kaltim) - Pola percepatan pengembangan populasi sapi yang dilakukan melalui integrasi dengan lahan eks tambang batu bara di Provinsi Kalimantan Timur, menunjukkan hasil positif dengan bukti keberhasilan mengembangkan 4.026 ekor sapi.

"Dalam beberapa tahun terakhir kita memang terus mendorong sekaligus bekerjasama dengan perusahaan tambang untuk mempercepat populasi sapi," kata Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya di Samarinda, Kamis.

Sapi yang dikembangkan dengan pola integrasi penggembalaan di lahan bekas pertambangan batu bara tersebut, tersebar di enam kabupaten/kota yang memang banyak terdapat lahan batu bara, namun sudah tidak ditambang.

Rinciannya adalah di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat 2.806 ekor sapi, yakni pengembangan melalui kerja sama dengan PT Jembayan Multi Bara yang dipelihara sebanyak 240 ekor, kemudian melalui kerja sama dengan PT Multi Harapan Utama yang dikembangkan mencapai 1.696 ekor.

Berikutnya pola integrasi sapi-lahan eks tambang milik PT Kitadin yang sudah mulai memelihara sebanyak 635 ekor, kemudian dengan lahan eks tambang di Kecamatan Samboja dipelihara 153 ekor, di Kecamatan Tenggarong 31 ekor, dan di Kecamatan Kotabangun mulai dipelihara 51 ekor.

Untuk di Kabupaten Paser telah dikembangkan 340 ekor yang terdiri kerja sama dengan PT Kideco telah digembalakan 150 ekor, kerja sama dengan PT BHP dikembangkan 50 ekor, dengan UPTD BPT Petangis dipelihara 50 ekor, dan kerja sama dengan PT Delapan Paser Sejahtera digembalakan 60 ekor.

Di Kabupaten Berau baru kerja sama dengan satu perusahaan tambang yang berhasil direalisasikan, yakni dengan PT Berau Coal yang sudah melakukan penggembalaan 250 ekor sapi.

Di Kabupaten Kutai Timur juga baru dilakukan oleh satu perusahaan, yakni dengan PT Kaltim Prima Coal yang telah lama mengembangkan 300 ekor sapi di lahan yang bekas ditambang.

Di Kutai Barat dikembangkan 200 ekor, yakni kerja sama dengan PT Gunung Bayan dikembangkan 150 ekor, kemudian kerja sama dengan PT Tribando dikembangkan 50 ekor.

"Kerja sama memanfaatkan lahan eks tambang di Kota Samarinda juga dilakukan dengan satu perusahaan, yakni CV Puspa Juita yang mengembangkan 130 ekor sapi," ucap Dadang lagi. (*)

Pewarta: M Ghofar

Editor : Didik Kusbiantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016