Tenggarong (ANTARA Kaltim) – Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Kutai Kartanegara bersama Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Forum Mahasiswa Muslim Unikarta (Formasi), menggelar bakti sosial dengan membersihkan aliran Sungai Tenggarong, pelabuhan penyeberangan Pulau Kumala, sekitar Jembatan Repo-Repo.
Ketua KAMMI Kutai Kartanegara, Ardadiansyah, di Tenggarong Selasa mengatakan, baksos yang diikuti lebih 30 mahasiswa tersebut juga merupakan kampanye kebersihan lingkungan dengan mengangkat tema 'Sungai Bukan Tempat Sampah'.
Aksi bersih sungai itu juga kata Ardadiyansyah sebagai rangkaian menyemarakkan HUT Tenggarong ke-234.
"Selain kampanye kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga sekaligus dalam rangka menyemarakan HUT Tenggarong yang jatuh pada tanggal 28 September 2016," kata Ardadiansyah.
Bakti sosial itu lanjut Ardadiyansyah, dilakukan bukan semata karena sedang tingginya intensitas hujan di Tenggarong saat ini, tetapi lebih dari itu, yakni mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai.
"Bukan hanya dampak banjir saja yang dikhawatirkan dari sungai yang kotor, namun dampak yang paling penting seperti sarang penyakit," ujar Ardadiansyah.
Terpisah, Ketua UKM Formasi Unikarta Hardianto mengatakan, sampah yang diprioritaskan untuk dipungut adalah plastik, kaleng dan sampah lain yang tidak terurai.
"Sampah seperti daun, enceng gondok dan berbagai sampah lain yang mudah terurai dibiarkan saja," tuturnya.
"Contohnya limbah dapur, tidak perlu dipungut karena bisa jadi itu menjadi tempat bersembunyi dan sumber makan ikan tertentu," ucap Ardadiansyah.
Setelah itu lanjutnya, sampah-sampah yang terkumpul langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong.
Sedankan Alumni KAMMI Kutai Kartanegara dan sekalgus inisator kegiatan, Wawan Amuji berpesan agar kegiatan membersihkan lingkungan maupun memungut sampah di Sungai Tenggarong tidak dilakukan hanya di momen tertentu saja, seperti bertepatan dengan Hari Sampah, Hari Air atau Hari Bumi.
"Kegiatan seperti ini harus dilakukan setiap hari demi menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Ketua KAMMI Kutai Kartanegara, Ardadiansyah, di Tenggarong Selasa mengatakan, baksos yang diikuti lebih 30 mahasiswa tersebut juga merupakan kampanye kebersihan lingkungan dengan mengangkat tema 'Sungai Bukan Tempat Sampah'.
Aksi bersih sungai itu juga kata Ardadiyansyah sebagai rangkaian menyemarakkan HUT Tenggarong ke-234.
"Selain kampanye kebersihan lingkungan, kegiatan ini juga sekaligus dalam rangka menyemarakan HUT Tenggarong yang jatuh pada tanggal 28 September 2016," kata Ardadiansyah.
Bakti sosial itu lanjut Ardadiyansyah, dilakukan bukan semata karena sedang tingginya intensitas hujan di Tenggarong saat ini, tetapi lebih dari itu, yakni mengingatkan masyarakat agar tidak membuang sampah di sungai.
"Bukan hanya dampak banjir saja yang dikhawatirkan dari sungai yang kotor, namun dampak yang paling penting seperti sarang penyakit," ujar Ardadiansyah.
Terpisah, Ketua UKM Formasi Unikarta Hardianto mengatakan, sampah yang diprioritaskan untuk dipungut adalah plastik, kaleng dan sampah lain yang tidak terurai.
"Sampah seperti daun, enceng gondok dan berbagai sampah lain yang mudah terurai dibiarkan saja," tuturnya.
"Contohnya limbah dapur, tidak perlu dipungut karena bisa jadi itu menjadi tempat bersembunyi dan sumber makan ikan tertentu," ucap Ardadiansyah.
Setelah itu lanjutnya, sampah-sampah yang terkumpul langsung dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bekotok, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong.
Sedankan Alumni KAMMI Kutai Kartanegara dan sekalgus inisator kegiatan, Wawan Amuji berpesan agar kegiatan membersihkan lingkungan maupun memungut sampah di Sungai Tenggarong tidak dilakukan hanya di momen tertentu saja, seperti bertepatan dengan Hari Sampah, Hari Air atau Hari Bumi.
"Kegiatan seperti ini harus dilakukan setiap hari demi menjaga keindahan dan kebersihan lingkungan," katanya. (*)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016