Samarinda (ANTARA Kaltim) - Kepala Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluhan (BKPP) Kaltim Fuad Assadin optimis swasembada pangan Kaltim 2018 bisa tercapai sehingga Kaltim tidak lagi tergantung pada pasokan daerah lain.
Menurutnya, swasembada pangan dalam RPJMD Kaltim 2013-2018 difokuskan pada beras atau padi dengan kondisi ketersedian beras pada 2013 masih kurang 94 ribu ton dari jumlah konsumsi sebesar 374 ribu ton. "Diharapkan pada 2018 nanti sudah dapat mencapai 100 persen," katanya.
Tidak hanya fokus pada beras, dalam sasaran swasembada pangan juga ditargetkan produksi palawija seperti jagung dan kacang-kacangan, serta hasil usaha peternakan sapi, kerbau, kambing, babi, rusa, ayam ras, ayam buras, itik, angsa dan lainnya.
"Untuk menjamin ketahanan pangan yang mantap, maka ketersediaan pangan daerah perlu berbasis lokal dengan memanfaatkan potensi daerah. Kaltim memiliki peluang pengembangan pangan yang cukup besar. Karena itu, untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pangan penduduknya perlu dioptimalkan melalui dukungan semua pihak," katanya.
Petani, kata Fuad, telah berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan di Kaltim. Namun. karena ada sejumlah faktor yang menjadi penghambat seperti persoalan iklim yang sangat sulit untuk diprediksi.
"Petani di daerah pedesaan sudah sangat siap untuk merealisasikan program-program pertanian kita. Namun pengairan mereka masih bergantung pada sistem tadah hujan. Dan jika hujan tak kunjung turun, lahan yang sudah diolah akan jadi rusak bahkan gagal tanam," katanya.
Untuk itu, sejumlah program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, termasuk program peningkatan kesejahteraan petani harus terus didukung dan dikawal. Karena, program tersebut merupakan program pro rakyat dan selaras dengan Visi Kaltim Maju 2018.
"Kita harus aktif turun ke lapangan agar segala permasalahan terdata dengan baik dan segera ditindaklanjuti melalui solusi yang tepat. Pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani ataupun distribusi pupuk dan benih harus terlaksana dengan baik, sehingga petani akan semakin bersemangat untuk membangun pertanian Kaltim,†katanya. (HUmas Prov Kaltim/rus)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016
Menurutnya, swasembada pangan dalam RPJMD Kaltim 2013-2018 difokuskan pada beras atau padi dengan kondisi ketersedian beras pada 2013 masih kurang 94 ribu ton dari jumlah konsumsi sebesar 374 ribu ton. "Diharapkan pada 2018 nanti sudah dapat mencapai 100 persen," katanya.
Tidak hanya fokus pada beras, dalam sasaran swasembada pangan juga ditargetkan produksi palawija seperti jagung dan kacang-kacangan, serta hasil usaha peternakan sapi, kerbau, kambing, babi, rusa, ayam ras, ayam buras, itik, angsa dan lainnya.
"Untuk menjamin ketahanan pangan yang mantap, maka ketersediaan pangan daerah perlu berbasis lokal dengan memanfaatkan potensi daerah. Kaltim memiliki peluang pengembangan pangan yang cukup besar. Karena itu, untuk menunjang pemenuhan kebutuhan pangan penduduknya perlu dioptimalkan melalui dukungan semua pihak," katanya.
Petani, kata Fuad, telah berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan di Kaltim. Namun. karena ada sejumlah faktor yang menjadi penghambat seperti persoalan iklim yang sangat sulit untuk diprediksi.
"Petani di daerah pedesaan sudah sangat siap untuk merealisasikan program-program pertanian kita. Namun pengairan mereka masih bergantung pada sistem tadah hujan. Dan jika hujan tak kunjung turun, lahan yang sudah diolah akan jadi rusak bahkan gagal tanam," katanya.
Untuk itu, sejumlah program untuk meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, termasuk program peningkatan kesejahteraan petani harus terus didukung dan dikawal. Karena, program tersebut merupakan program pro rakyat dan selaras dengan Visi Kaltim Maju 2018.
"Kita harus aktif turun ke lapangan agar segala permasalahan terdata dengan baik dan segera ditindaklanjuti melalui solusi yang tepat. Pembangunan jaringan irigasi, jalan usaha tani ataupun distribusi pupuk dan benih harus terlaksana dengan baik, sehingga petani akan semakin bersemangat untuk membangun pertanian Kaltim,†katanya. (HUmas Prov Kaltim/rus)
COPYRIGHT © ANTARA News Kalimantan Timur 2016